Advertisement

Wow...Rp110 Miliar Digelontorkan untuk Perangi Kemiskinan di Jogja

Abdul Hamied Razak
Rabu, 11 April 2018 - 09:50 WIB
Bhekti Suryani
Wow...Rp110 Miliar Digelontorkan untuk Perangi Kemiskinan di Jogja Ilustrasi kemiskinan. - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Untuk menanggulangi masalah kemiskinan di Jogja, Pemkot Jogja menganggarkan dana Rp110 miliar. Sejumlah program juga disiapkan untuk menangani permasalahan warga miskin.

Wakil Wali Kota Jogja Heroe Poerwadi mengatakan meski program penanggulangan kemiskinan dialokasikan setiap tahun namun jumlahnya sampai saat ini dinilai cukup tinggi. Dia menyebut angka kemiskinan di Kota Jogja sekitar 7,6%. Meski paling rendah se-DIY, namun Heroe menilai angka kemiskinan tersebut masih cukup tinggi. Padahal program penanggulangan kemiskinan sudah dilakukan setiap tahun.

"Tapi kenapa pengentasan kemiskinan tidak bisa dilakukan cepat?. Ini menjadi pekerjaan yang harus dientaskan," katanya saat Launching Program Gandeng Gendong di Balaikota Jogja, Selasa (10/4/2018).

Menurut Heroe, tujuan utama dari program Gandeng Gendong untuk mengajak seluruh elemen masyarakat agar saling bergotong-royong dan membantu warga lain yang masih mengalami kesulitan. Jika gerakan ini berjalan baik dalam berbagai aspek kehidupan, diharapkan warga miskin agar lebih sejahtera. Dia menilai upaya pengentasan kemiskinan bisa lebih maksimal jika didukung berbagai pihak. Seperti perusahaan dengan dana corporate social responsibility (CSR) atau dari perguruan tinggi dalam bentuk pelatihan-pelatihan yang diikuti warga.

Pemkot tahun ini, kata Heroe mengalokasikan anggaran sekitar Rp110 miliar atau naik dari anggaran tahun lalu sebesar Rp92 miliar untuk penanggulangan kemiskinan. Alokasinya sebagian digunakan untuk program-program pemberdayaan masyarakat. Hal itu dilakukan agar masalah kemiskinan dan kesenjangan ekonomi di Kota Jogja dapat diatasi. "Gerakan Gandeng Gendong ini ditekankan pada pemberdayaan masyarakat," katanya.

Salah satu bentuk gerakan ini adalah pemberdayaan produk makanan minuman warga di tiap-tiap kecamatan. Setiap kegiatan yang digelar oleh pemerintah, kecamatan hingga kelurahan, konsumsinya diambil dari UMKM setempat. Pemkot kata Heroe, tahun ini mengalokasikan anggaran Rp38 miliar untuk kebutuhan konsumsi di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Saat ini Pemkot sedang mengembangkan Sistem Informasi Manajemen Snack dan Pemberdayaan. Dengan sistem ini, masing-masing OPD dapat mengampu kecamatan tertentu untuk membeli produk makanan dan minuman warga. "Kalau dana itu [Rp38 miliar] dibagi untuk 45 kelurahan, maka satu kelurahan bisa mendapatkan Rp70 juta per tahun. Dana itu bisa bisa mengangkat ekonomi 35 keluarga," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja Edy Muhammad menambahkan keterlibatan Pemerintah Kota, Korporasi, Kampus, Komunitas dan Kampung (5K) diharapkan bisa mempercepat pengentasan kemiskinan "Elemen 5K ini bisa saling membangun, mengembangkan dan memberdayaka masyarakat miskin ataupun rentan miskin," katanya.

Perwakilan salah satu elemen 5K dari kampung, Kampung Kerajinan Keparakan Sujadi mengaku siap mendukung gerakan Gandeng Gendong. Menurutnya, Kampung Keparakan akan mendata potensi-potensi yang ada untuk mengentaskan kemiskinan. "Kami akan ajukan usulan dan penataan usaha serta pendampingan bagi UMKM. Ini untuk membantu masyarakat yang secara ekonomi lemah” ujar Sujadi.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement