Advertisement
Bantul Angkat Potensi Bambu Lewat Fashion Bamboo Carnival
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Fashion Bamboo Carnival ikut menyemarakkan Festival Kesenian Alam Terbuka (Festisaka) 2018 yang digelar di Wanawisata Budaya Mataram Mangunan di Kecamatan Dlingo, Sabtu (21/4/2018).
Festival ini diharapkan bisa mengangkat kerajinan bambu di Desa Muntuk dan bisa berkolaborasi dengan objek wisata sehingga upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dapat terwujud. Fashion Bamboo Carnival dimulai sekitar pukul 15.30 WIB.
Ratusan perempuan membawa kentungan mengiringi lima model yang didandani mengenakan pakaian beraksesori pohon bambu. Rombongan ini berjalan dari sentra Pasar Kerajinan Bambu Muntuk menuju kawasan wisata Lintang Sewu.
Pengelola wisata Lintang Sewu, Purwo Harsono mengatakan pihaknya antusias dengan penyelenggaraan Festisaka 2018. Pasalnya, kegiatan ini selain mengenalkan objek wisata di kawasan Mangunan, juga sebagai upaya menggali potensi kerajinan yang ada.
“Kebetulan di daerah sini yang terkenal adalah kerajinan bambu sehingga dilaksanakan Fashion Bamboo Carnival,” katanya, Sabtu kemarin.
Menurut dia, pasca-penyelenggaraan acara fashion show, pengelola sudah membuat sebuah showroom untuk mewadahi hasil kerajinan bambu yang dibuat warga.
“Sudah kami siapkan. Jadi nanti bisa dijadikan salah satu tempat untuk membeli cinderamata pengunjung yang datang ke kawasan Mangunan,” ucapnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Pariwisata DIY Aria Nugrahadi mengatakan Festisaka 2018 tidak hanya menampilkan berbagai pertunjukan seni keroncong. Namun juga ada kegiatan lain seperti talk show hingga Fashion Bamboo Carnival.
“Saya mengapresiasi pelaksanaan fashion show bambu karena menunjukkan kreativitas yang menggunakan potensi yang dimiliki. Selain itu, dalam acara juga diselenggarakan pertunjukan musik kentungan yang dimainkan ibu-ibu,” katanya Aria.
Menurut dia, potensi pengembangan wisata tidak hanya berbasis pada keindahan alam. Namun keberadaannya dapat dikolaborasikan dengan kearifan lokal yang dimiliki warga setempat.
“Jadi pengembangan tidak melulu hanya keindahan alam. Contohnya di sini [Lintang Sewu], pengelola bisa menyelanggarakan Fashion Bamboo Carnival. Mudah-mudahan dengan inovasi ini semua dapat berkembang mulai dari wisata hingga potensi daerah yang dimiliki,” tuturnya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
- Kebutuhan Internet di Tiga Sektor Ini Terbesar di DIY
Advertisement
Advertisement