Advertisement
Upah Buruh di Gunungkidul Memprihatinkan, Warga Lokal Pilih Bekerja di Luar
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Gaji yang masih minim dan lapangan kerja yang belum begitu banyak dinilai menjadi faktor pendorong masyarakat Gunungkidul memilih merantau ke luar daerah.
Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans), Gunungkidul, Munawar menjelaskan saat ini dirasanya masih banyak tempat kerja yang menggaji di bawah Upah Minimum Kota/Kabupaten (UMK). Pemerintah sebelumnya menetapkan UMK 2018 untuk Kabupaten Gunungkidul hanya Rp1.454.200 alias terendah se-DIY.
Advertisement
"Saya ya pernah tanya memang kemampuan dari tempatnya itu segitu gajinya [di bawah UMK], kalau sesuai UMK atau lebih ya keberatan," ucap Munawar, Selasa (18/9/2018).
Namun untuk perusahaan besar, Munawar menegaskan telah menggaji sesuai standar UMK yang ada di Gunungkidul. "Untuk pengawasan gaji itu sekarang provinsi," katanya.
Saat ini sendiri untuk mendorong masyarakat bekerja di Gunungkidul, selain melalui sektor pariwisata. Pemkab juga membuka peluang investor masuk. Salah satunya Munawar mencontohkan pabrik sarung tangan yang akan dibangun di Semin.
Sementara untuk warga Gunungkidul yang merantau ke luar, ada tiga penempatan yaitu Antar Kerja Lokal (AKL) yaitu tenaga kerja yang masih di lingkup DIY, tahun ini mencapai 511 orang. Lalu Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) saat ini mencapai 135 orang.
Selain itu juga ada Antar Kerja Antar Negara (AKAN) yaitu mereka yang bekera di luar negeri mencapai 88 orang. Munawar mengatakan kebanyakan warga yang ke luar Gunungkidul untuk bekerja itu merupakan lulusan SMA sederajat.
"Mungkin untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, terkendala biaya. Sehingga memilih untuk bekerja. Namun kami sebelum memberangkatkan juga memberi pelatihan ketrampilan, tidak sekadar berangkat saja jadinya," ujarnya.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Gunungkidul, Demas Kursiswanto mengapresiasi langkah Pemkab saat ini untuk menekan angka pengangguran di Gunungkidul.
"Saya rasa sudah cukup baik dengan membuka peluang usaha atau investasi ke Gunungkidul. Dengan begitu lapangan pekerjaanpun terbuka. Pesatnya sektor wisata tumbuh juga menjadi hal positif," kata Demas.
Menurut pandangan Demas, banyaknya masyarakat yang ke luar kota untuk bekerja lebih pada mencari pengalaman. "Mereka yang pergi tidak hanya sekedar berangkat harapannya. Dipastikan sudah ada pekerjaan disana, entah dari rekan, saudara atau yang lainnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
- Kebutuhan Internet di Tiga Sektor Ini Terbesar di DIY
- Progres TPS 3R Karangmiri Mengalami Perlambatan, Pengolahan Sampah Pemkot Jogja Bertumpu pada Nitikan
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
Advertisement
Advertisement