Advertisement
ABY : Upah Pekerja di Jogja Memprihatinkan, Banyak Buruh Hidup Ngekos
Ilustrasi buruh atau pekerja. - JIBI
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Juru bicara Aliansi Buruh Yogyakarta (ABY) Irsyad Ade Irawan mengatakan Upah Minimum Kabupateb (UMK) di DIY saat ini kurang berpihak pada kesejahteraan buruh. Hal tersebut disampaikan oleh Irsyad kepada wartawan pada Senin (16/10) di kantor sekretariat ABY di Jl Anggajaya No.294, Condongcatur, Depok, Sleman.
Oleh karena itu, ABY mengharapkan agar dalam penetapan UMK DIY 2019, pemerintah daerah mempertimbangkan usulan mereka.
Advertisement
"DIY merupakan provinsi dengan salah satu UMK terendah di Inondesia," kata Irsyad.
Irsyad mengatakan dengan rendahnya UMK buruh di DIY berdampak pada beberapa hal seperti, daya beli buruh rendah,kualitas hidup buruh turun, para buruh tidak bisa menabung untuk keperluan lainnya, dan masih banyak buruh yang tinggal di indekos karena tak ampu membeli rumah.
BACA JUGA
ABY mengatakan jika pemerintah daerah tidak bisa memenuhi UMK yang mereka harapkan, setidaknya pemerintah bisa menambah pendapatan buruh di luar upah, dengan cara memberikan suntikan dana bagi koperasi-koperasi yang dikelola oleh serikat buruh di DIY atau dengan memberikan insentif dana bagi keluarga buruh yang mempunyai usaha skala kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Kemenhub: Bus Cahaya Trans Kecelakaan di Tol Krapyak Tak Laik Jalan
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
Advertisement
Advertisement



