Advertisement

Jogja Ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN

Yogi Anugrah
Rabu, 24 Oktober 2018 - 22:05 WIB
Bhekti Suryani
Jogja Ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan ASEAN Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid (tengah) pada Konferensi Pers 8th Meeting of ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts (AMCA) di Hyatt Regency, Sleman, Rabu (24/10/2018). - Harian Jogja/Yogi Anugrah.

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Jogja ditetapkan sebagai Kota Kebudayaan (City of Culture) ASEAN periode 2018-2020. Hal tersebut dikatakan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Hilmar Farid pada Konferensi Pers 8th Meeting of ASEAN Ministers Responsible for Culture and Arts (AMCA) di Hyatt Regency, Sleman, Rabu (24/10/2018).

Jogja menjadi kota kelima di ASEAN yang dipilih sebagai Kota Kebudayaan ASEAN, sebelumnya Kota Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam yang menyandang predikat Kota Kebudayaan ASEAN.

Advertisement

"Setiap negara yang menjadi tuan rumah memiliki hak untuk menunjuk satu kota sebagai Kota Kebudayaan, dan setelah berdiskusi dengan negara-negara ASEAN, maka Jogja dipilih dan ditetapkan," kata Hilmar Farid.

AMCA ke-8 ini mengusung tema "Merangkul Budaya Pencegahan untuk Memperkaya Identitas ASEAN" bermaksud untuk menerapkan deklarasi ASEAN tentang budaya pencegahan (Culture of Prevention/CoP) yang ditanda tangani para pemimpin ASEAN pada KTT ASEAN ke-31, 13 November 2017 lalu di Manila.

CoP juga akan lebih menanamkan nilai-nilai yang menjadi kesamaan antarnegara anggota ASEAN seperti perdamaian, kerukunan, kesepahaman antarbudaya, supremasi hukum, tata kelola pemerintahan yang baik, saling menghormati, saling percaya, toleransi, kesederhanaan, tanggung jawab sosial, dan keberagaman.

"Kami percaya bahwa roh dari peradaban masa depan adalah kebudayaan," kata Hilmar.

Hilmar mengatakan CoP adalah sebuah konsep di bidang kebudayaan yang mencakup tingkah laku, sikap, pola pikir yang arahnya untuk mencegah hal-hal buruk terjadi, seperti mencegah kemiskinan, mencegah konflik, mencegah wabah penyakit, mencegah kekerasan yang ekstrem, dan lainnya.

"Seperti prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati," ucapnya.

Salah satu Staf Ahli Mendikbud Ananto Kusuma Seta mengatakan terpilihnya Jogja sebagai Kota Kebudayaan ASEAN karena Jogja sangat menggambarkan ASEAN, dengan masyarakatnya yang plural.

Dari hasil AMCA ke-8 tersebut juga disepakati bahwa AMCA ke-9 akan dilaksanakan di Kamboja pada 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Warga Iran Dukung Langkah Pemerintah Menyerang Israel

News
| Sabtu, 20 April 2024, 12:47 WIB

Advertisement

alt

Kota Isfahan Bukan Hanya Pusat Nuklir Iran tetapi juga Situs Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Jum'at, 19 April 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement