Advertisement

Persiapan PBTY XIII 2019 Capai 37%

Rheisnayu Cyntara
Kamis, 08 November 2018 - 08:30 WIB
Mediani Dyah Natalia
Persiapan PBTY XIII 2019 Capai 37% Parade atraksi liong dan barongsai mewarnai pembukaan Pekan Budaya Tionghoa (PBTY) 2018 bertemakan Harmoni Budaya Nusantara di sepanjang jalan Malioboro, Jogja, Sabtu (24/2). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Diselenggarakan sejak 2006, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) akan memasuki penyelenggaraan ke-14 pada 2019 mendatang. Persiapan acara budaya akbar tersebut mulai dilakukan jelang akhir tahun ini. Bahkan pada November, persiapannya sudah mencapai 37%.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Budi Abadi (Hoo Hap Hwee) Hary Tendean yang menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan PBTY XIV. Menurutnya beberapa persiapan sudah dilakukan, termasuk menggarap konsep acara, menentukan penanggung jawab, hingga pembukaan pendaftaran untuk tenant festival kuliner. Seluruh persiapan ditargetkan dapat selesai pada Januari mendatang sehingga acara dapat lebih tertata dan maksimal.

Advertisement

Hary menyebut meski PBTY XIV baru akan dilangsungkan pada 13-19 Februari mendatang, tetapi pendaftaran untuk tenant festival kuliner sudah dibuka dari sekarang. Pasalnya, belajar dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, karena tingginya minat masyarakat membuka tenant selalu terjadi waiting list. Karena itu, pihaknya menyarankan calon tenant segera mendaftar agar tidak kehabisan tempat.

Hary mengatakan untuk tahun ini juga akan ada penambahan jumlah tenant karena wilayahnya akan diperluas. Dari sekitar 130 tenant pada 2018 lalu menjadi sekitar 150 tenant pada 2019 mendatang.

Selain itu, akan ada tujuh panggung di PBTY XIV yang menampilkan beragam kesenian dan budaya masyarakat Tionghoa. Sebab PBTY tak sekadar menjadi festival bagi masyarakat Tionghoa, tetapi telah menjadi festival kebudayaan bagi seluruh warga Jogja. Kegiatan ini menjadi salah satu simbol keberagaman yang tumbuh secara harmonis di kota ini. “Tentu kami siapkan acara yang berbeda setiap tahunnya, juga tahun depan,” imbuhnya.

Hary menambahkan karena PBTY sudah menjadi semacam barometer akulturasi budaya yang mewarnai Jogja, maka tema besar yang diangkat pun tidak akan jauh-jauh dari harmoni budaya. Pihaknya berharap dengan tema besar tersebut, akan tercipta sebuah harmoni antar masing-masing budaya yang ada di Jogja. Saling hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Ia menuturkan sejak pertama kali diadakan, semangat PBTY memang selaras dengan semangat yang diusung bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.

“Dengan PBTY ini kami harap, dapat mengingatkan seluruh masyarakat Jogja akan semangat kebersamaan ini sehingga kita tetap dapat hidup berdampingan secara harmonis,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement