Advertisement
Persiapan PBTY XIII 2019 Capai 37%
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Diselenggarakan sejak 2006, Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) akan memasuki penyelenggaraan ke-14 pada 2019 mendatang. Persiapan acara budaya akbar tersebut mulai dilakukan jelang akhir tahun ini. Bahkan pada November, persiapannya sudah mencapai 37%.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Perkumpulan Budi Abadi (Hoo Hap Hwee) Hary Tendean yang menjadi tuan rumah untuk penyelenggaraan PBTY XIV. Menurutnya beberapa persiapan sudah dilakukan, termasuk menggarap konsep acara, menentukan penanggung jawab, hingga pembukaan pendaftaran untuk tenant festival kuliner. Seluruh persiapan ditargetkan dapat selesai pada Januari mendatang sehingga acara dapat lebih tertata dan maksimal.
Advertisement
Hary menyebut meski PBTY XIV baru akan dilangsungkan pada 13-19 Februari mendatang, tetapi pendaftaran untuk tenant festival kuliner sudah dibuka dari sekarang. Pasalnya, belajar dari penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, karena tingginya minat masyarakat membuka tenant selalu terjadi waiting list. Karena itu, pihaknya menyarankan calon tenant segera mendaftar agar tidak kehabisan tempat.
Hary mengatakan untuk tahun ini juga akan ada penambahan jumlah tenant karena wilayahnya akan diperluas. Dari sekitar 130 tenant pada 2018 lalu menjadi sekitar 150 tenant pada 2019 mendatang.
Selain itu, akan ada tujuh panggung di PBTY XIV yang menampilkan beragam kesenian dan budaya masyarakat Tionghoa. Sebab PBTY tak sekadar menjadi festival bagi masyarakat Tionghoa, tetapi telah menjadi festival kebudayaan bagi seluruh warga Jogja. Kegiatan ini menjadi salah satu simbol keberagaman yang tumbuh secara harmonis di kota ini. “Tentu kami siapkan acara yang berbeda setiap tahunnya, juga tahun depan,” imbuhnya.
Hary menambahkan karena PBTY sudah menjadi semacam barometer akulturasi budaya yang mewarnai Jogja, maka tema besar yang diangkat pun tidak akan jauh-jauh dari harmoni budaya. Pihaknya berharap dengan tema besar tersebut, akan tercipta sebuah harmoni antar masing-masing budaya yang ada di Jogja. Saling hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Ia menuturkan sejak pertama kali diadakan, semangat PBTY memang selaras dengan semangat yang diusung bangsa Indonesia, yakni Bhinneka Tunggal Ika.
“Dengan PBTY ini kami harap, dapat mengingatkan seluruh masyarakat Jogja akan semangat kebersamaan ini sehingga kita tetap dapat hidup berdampingan secara harmonis,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 25 April 2024: Hujan Lebat Sleman dan Gunungkidul
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 25 April 2024, Tiket Rp50 Ribu
- Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Kamis 25 April 2024
- Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Advertisement
Advertisement