Advertisement

Kunjungi Kasongan, Ibu Wapres Minta Harga Kerajinan Gerabah Dinaikkan

Redaksi Solopos
Rabu, 25 Maret 2015 - 14:20 WIB
Nina Atmasari
Kunjungi Kasongan, Ibu Wapres Minta Harga Kerajinan Gerabah Dinaikkan HarianJogja/Gigih M. HanafiPerajin menyelesaikan wuwungan (penutup genteng paling atas) di Sentra Pembuatan Gerabah Kasongan, Bantul, Kamis (7 - 2). Cuaca yang masih didominasi mendung dan hujan membuat proses penjemuran wuwungan terkendala dalam pengeringan, biasanya dalam sehari wuwungan akan kering tetapi karena tidak ada matahari maka pengeringan memakan waktu sampai 3 hari.

Advertisement

Kunjungi Kasongan, Ibu Wakil Presiden (Wapres) Mufidah Jusuf Kalla meminta harga kerajinan gerabah dinaikkan

Harianjogja.com, BANTUL- Ibu Wakil Presiden (Wapres) Mufidah Jusuf Kalla bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja mengunjungi sentra kerajinan gerabah dan keramik di Dusun Kasongan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu.

Advertisement

Ibu Wapres bersama rombongan yang tiba di desa wisata kerajinan gerabah sekitar pukul 11.00 WIB kemudian melihat produk-produk kerajinan dan proses produksi kerajinan yang diperagakan oleh pengrajin gerabah setempat.

Turut mendampingi rombongan Ibu Wapres Mufidah Jusuf Kalla, sejumlah pejabat daerah setempat seperti Bupati Bantul, Sri Surya Widati serta Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bantul Riyantono serta Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Bantul, Sulistyanto.

Selain berdialog dengan perajin gerabah, rombongan Ibu Wapres juga melihat koleksi berbagai kerajinan gerabah dan keramik yang terdapat dalam ruangan Koperasi Setya Bawana, koperasi yang dikelola UPT Desa Wisata Kasongan.

Mufidah Jusuf Kalla saat berkunjung ke sentra kerajinan gerabah Desa Wisata Kasongan meminta agar harga kerajinan dari kalangan perajin dinaikkan.

"Kalau bisa harga kerajinan [dari perajin] dinaikkan, agar kesejahteraan perajin meningkat," kata Ibu Wapres kepada wartawan sesaat sebelum meninggalkan sentra kerajianan gerabah Kasongan.

Dengan demikian, menurut Ibu Wapres yang mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan gerabah tidak hanya pengusaha importir, melainkan juga perajin mengingat produk kerajinan ini juga diekspor ke berbagai negara.

Pada kesempatan tersebut, Ibu Wapres bersama rombongan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE) KK melihat proses pembuatan kerajinan yang diperagakan perajin dan berdialog dengan perwakilan perajin gerabah Kasongan tersebut.

Ibu Wapres beserta rombongan yang mendapat pengawalan ketat dari Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan aparat tersebut juga melihat koleksi kerajinan kemudian membeli produk kerajinan di antaranya guci dan patung gerabah.

Sementara itu, Ketua Koperasi Setya Bawana UPT Kasongan, Bantul Timbul Raharjo mengatakan, kunjungan Ibu Wapres dan rombongan OASE KK bukan untuk membahas permasalahan maupun kebijakan pemerintah yang ada.

"Kunjungan beliau [Ibu Wapres] dengan tim OASE adalah sifatnya peninjauan, sehingga tidak membicarakan tentang persoalan bantuan, regulasi, sehingga kami hanya menyiapkan untuk menerima dan menyampaikan kondisi yang ada," katanya.

Timbul yang juga memiliki show room dan rumah produksi kerajinan gerabah dan keramik ini mengatakan, berbeda dengan seandainya yang berkunjung adalah Menteri, karena biasanya ada pembicaraan yang berkaitan dengan regulasi.

Ia mengatakan, saat ini di sentra kerajinan gerabah Kasongan terdapat sekitar 350 usaha industri rumah tangga, jumlah tersebut menurutnya jauh berkurang dari sebelum krisis global yang mencapai sebanyak 581 industri skala rumah tangga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Densus 88 Menangkap Lagi Satu Terduga Teroris, Total Delapan Orang

News
| Jum'at, 19 April 2024, 14:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement