Advertisement
EKONOMI KREATIF : Dowa Bag Siap Patenkan Produk di Eropa

Advertisement
Ekonomi kreatif asli Jogja, Dowa makin dikenal di pasar mancanegara.
Harianjogja.com, JOGJA—Tas rajutan kenamaan asli Jogja Dowa Bag siap mematenkan produknya di pasar Eropa. Saat ini, proses mematenkan tengah berjalan.
Advertisement
Pemilik Dowa Bag Delia Murwihartini mengatakan, produknya sudah hadir selama tujuh tahun. Pasarnya pun tak hanya Indonesia tetapi juga luar negeri terutama Eropa melalui Italia. Namun, selama ini masih menggunakan merek dari customernya di Eropa.
“Karena Dowa masih mengurus hak paten. Ini mau saya patenkan melaui Belanda. Kemarin dicek katanya bisa [dipatenkan],” ujar dia di Restoran Honje, Jalan Mangkubumi, Jogja, Jumat (4/12/2015) malam.
Delia mengungkapkan, kemungkinan tahun depan Dowa dapat mematenkan produk di luar negeri sehingga dapat memasarkan dengan merek Dowa sendiri. Ia mengakui, untuk mengurus sebuah hak paten memerlukan waktu sehingga harus bersabar.
Ribuan Jenis Tas Selama 7 Tahun
Selama tujuh tahun berkiprah, Dowa ingin terus memberikan produk-produk unggulan. Sebagai pioner tas rajut, Dowa selalu memberikan inovasi-inovasi baru. Rancangan-rancangan Dowa selalu disesuaikan dengan tren saat ini. Tujuannya, untuk memberikan karya terbaik kepada masyarakat baik di dalam negeri maupun luar negeri. Ia mengatakan, karakteristik pembeli di dalam negeri maupun luar negeri memiliki kemiripan. Para pembeli memikirkan fungsi dan fashion ketika membeli tas.
“Saya harus menghadirkan karya-karya terbaru. Sampai sekarang sudah ada ribuan jenis tas Dowa yang dibuat,” ujar dia.
Delia mengatakan, ia bisa mendapatkan inspirasi dari mana saja berbekal kemampuannya selama 25 tahun di dunia fashion bag. Ia rutin datang ke Milan, Italia dan Paris, Prancis pada Februari dan September untuk melihat tren mode. Dua kota itu merupakan pusat fashion sehingga sangat cocok menjadi referensi. Selain itu, ia juga berkeliling Indonesia dan luar negeri untuk mendapatkan inspirasi.
“Untuk trend dan style memang inspirasi dari Paris dan Milan. Untuk fungsi dan bentuk, lihat perkembangan di toko-toko, jalanan, dan tempat wisata sehingga tahu orang butuh apa,” ujar dia.
Ia mengatakan, tren untuk tas saat ini lebih cenderung ke ukuran besar. Namun, untuk tren 2016, selera masyarakat akan lebih tertuju pada tas yang berukuran sedang. Dowa pun akan meluncurkan produk baru April 2016 mendatang. Untuk edisi Oktober hingga Desember, Dowa mengangkat tema pelita dengan berbagai pilihan yakni City (catania, lucca, nerola, pisa, rafenna, sora), Cruise (capri, elba,sardinia), Resort (tuscani, sorento), Dowa Basic (faro, leiria, tottavilla), Dowa Crochet (asih, erta, harsih), Dowa Leather (bianca, grace), serta Dowa Mini (columbella, latina, miehl, pavia, polla, umbria).
Sebagai pioner, Delia tidak takut produknya ditiru orang lain. Untuk mengatasi persaingan, Dowa selalu menyajikan produk dengan kualitas tinggi. Bahkan, tas secondhand merek dengan harga ratusan ribu rupiah hingga jutaan rupiah ini masih diburu. Delia juga tidak takut dengan hadirnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 nanti. “Selalu siap. Bahkan kita bisa bertahan hingga akhir jaman jika kita mampu berproduksi dan berkreasi. Kita memiliki sesuatu yang enggak bisa diperbandingkan dengan negara lain,” kata dia.
Keberhasilan Dowa tidak lepas dari pelanggan setia. Sampai saat ini sudah ada ribuan pelanggan setia. Untuk itu, Delia menggelar jamuan makan malam untuk pelanggan setianya di wilayah Jateng dan DIY di Restoran Honje, Jogja, Jumat dan Sabtu (4-5/12) malam. Kegiatan serupa akan digelar untuk pelanggan di Jakarta dan Jawa Barat pada April, dan Surabaya, Jatim pada Agustus atau September 2016.
“Saya ingin membalas cinta para pelanggan setia,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Begini Cara Masuk Gratis ke Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Khusus Bulan Juli 2025
Advertisement
Berita Populer
- Leptospirosis di Jogja Meningkat Signifikan, Ada 18 Kasus dengan Lima Kematian
- Asrama Sekolah Rakyat BBPPKS Purwomartani Sleman Siap Ditempati, Begini Fasilitasnya
- Jadwal KRL Jogja Solo Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Turun di Palur, Rabu (9/7/2025)
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Rabu (9/7/2025), Naik dari Stasiun Palur, Jebres, Purwosari dan Solo Balapan
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Rabu (9/7/2025), dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
Advertisement
Advertisement