Advertisement

WISATA KULONPROGO : Ekor Gua Kiskendo Diduga Ada di Wilayah Purworejo, Lalu?

Arief Junianto
Jum'at, 17 Maret 2017 - 03:20 WIB
Mediani Dyah Natalia
WISATA KULONPROGO : Ekor Gua Kiskendo Diduga Ada di Wilayah Purworejo, Lalu?

Advertisement

Wisata Kulonprogo, Gua Kiskendo jadi perdebatan

Harianjogja.com, KULONPROGO -- Keberadaan objek wisata Gua Kiskendo mulai menjadi perdebatan di kalangan masyarakat dua kecamatan yang berbeda, Girimulyo dan Samigaluh.

Advertisement

Baca Juga : http://m.solopos.com/2016/05/22/wisata-kulonprogo-kunjungan-gua-kiskendo-meningkat-ini-yang-bikin-istimewa-721826">WISATA KULONPROGO : Kunjungan Gua Kiskendo Meningkat, Ini yang Bikin Istimewa

Diakui sendiri oleh Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Trantib) Kecamatan Samigaluh, Muhadi, perdebatan itu muncul lantaran muncul dugaan ekor gua itu berada di kawasan Desa Kaligesing, Kabupaten Purworejo. Padahal, selama ini pengelolaan kawasan Gua Kiskendo sendiri dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo.

“Memang sempat muncul dalam rapat koordinasi di Pendopo Kecamatan Samigaluh. Tapi karena secara administratif masuk di wilayah Girimulyo, jadi biar dibahas dalam rapat gabungan dengan Girimulyo saja,” katanya, Kamis (16/3/2017).

Dikatakannya, pembahasan itu mutlak dilakukan dengan harapan bisa meningkatkan kualitas pengelolaan kawasan. Tak bisa dipungkiri, di tahun 2016 silam, pendapatan retribusi dari objek wisata alam itu jauh dari target.

Berdasarkan data Pemkab Kulonprogo, di tahun 2016 lalu, pihak Pemkab Kulonprogo menargetkan pendapatan retribusi dari Gua Kiskendo sebesar Rp81 juta lebih, objek wisata itu hanya mampu mendulang pendapatan sebesar Rp28 juta saja. Bersama Pantai Trisik dan Puncak Suroloyo, Gua Kiskendo tergolong sebagai objek wisata yang mengalami penurunan pendapatan retribusi yang cukup tajam.

Lebih lanjut, Muhadi menjelaskan, ada dua desa di Kecamatan Samigaluh yang berbatasan dengan dua desa di Kecamatan Kaligesing. Masing-masing Desa Kebonharjo dan Desa Pagerharjo (Samigaluh) berbatasan dengan Desa Pandanrejo dan Desa Tawangsari (Kaligesing).

Sementara terkait dengan polemik ekor gua itu, Kepala Desa Jatimulyo Anom Sucondro menjelaskan, keberadaan ekor gua itu belum bisa dibuktikan secara hukum.

Dirinya memang mengaku pernah mendengar kabar adanya ekor gua itu. Namun, untuk membuktikan keabsahannya, diperlukan kajian lebih jauh untuk membuktikan legalisasi keberadaan ekor gua tersebut. “Prinsipnya, tak masalah jika bisa dibuktikan kebenaran kabar lokasi ekor goa itu. Kalau baru perkiraan, tidak bisa diklaim sepihak. Sampai sekarang belum pernah ada pengukuran di kedalaman terorongan di dalam goa,” ujar Kepala Desa yang juga seorang dalang itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Polisi Kerahkan Ratusan Personel Jaga Sidang Kasus Hasto PDIP

News
| Kamis, 08 Mei 2025, 11:57 WIB

Advertisement

alt

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo

Wisata
| Minggu, 04 Mei 2025, 18:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement