Advertisement
Daftar Tunggu Rusunawa Sleman Capai 800 KK
Advertisement
Jumlah tersebut belum diverifikasi ulang
Harianjogja.com, SLEMAN-Kepala Seksi Perumahan Formal DPUP-KP Sleman Nurrochmawardi menambahkan, sampai saat ini waiting list atau daftar tunggu untuk mendapatkan rusunawa ada sekitar 800 KK.
Advertisement
Jumlah tersebut belum diverifikasi ulang karena penghuni Rusunawa harus melalui proses verifikasi. "Pemkab masih belum ada rencana untuk menambah rusunawa lagi. Jadi moratorium dulu sambil mengelola yang ada," katanya, Sabtu (3/3/2018).
Padahal, lanjutnya, berkaca pada daftar tunggu kepemilikan Rusunawa sebanyak 800 KK, setidaknya Pemkab masih membutuhkan delapan twin blok lagi. Dia beralasan, moratorium pembangunan Rusunawa disebabkan keterbatasan lahan untuk dijadikan proyek tersebut.
"Rusunawa yang ada saat ini masih menggunakan sistem sewa karena menggunakan tanah kas desa [TKD]," katanya.
http://m.harianjogja.com/?p=899943">Baca juga : Penghuni Rusunawa Sleman yang Bermobil Segera Out
Sementara, bangunan rusunawa lebih banyak beroperasi di wilayah yang berbatasan dengan kota. Kondisi tersebut sesuai dengan minat warga yang ingin menempati rusunawa. Jika rusunawa dibangun di wilayah pedesaan dikawatirkan tidak akan laku.
"Penghuni Rusunawa membayar uang sewa perbulan antara Rp150.000 hingga Rp250.000. Setiap tahun yang masuk ke APBD sekitar Rp400 juta," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement