Advertisement

Alih Fungsi Lahan Maksimal 80 Hektare

Irwan A Syambudi
Minggu, 01 April 2018 - 19:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Alih Fungsi Lahan Maksimal 80 Hektare Ilustrasi - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com,SLEMAN—Pemkab Sleman terus berupaya menekan menekan alih fungsi lahan pertanian. Setiap tahunnya ditargetkan alih fungsi lahan pertanian tidak lebih dari 80 hektare. Kepala Bappeda Sleman, Kunto Riyadi, mengatakan Pemkab Sleman berkomitmen menekan alih fungsi lahan pertanian. Hal ini dibuktikan dengan data alih fungsi lahan pertanian selama awal 2018 ini. "Sampai Maret kami baru mengalihfungsikan lahan pertanian ke non pertanian kurang dari tujuh hektare," kata dia belum lama ini.
Menurut Kunto, hal itu sudah sejalan dengan aturan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW). Pasalnya dalam RTRW selama satu tahun hanya diperbolehkan maksimal luasan lahan pertanian yang dialihfungsikan hanya seluas 100 hektare. Meski demikian, Bappeda tidak ingin lahan yang beralihfungi mencapai 100 hektare.  "Kami berusaha menjaga agar tidak sampai 100 hektare. Maksimal sekitar 80 hektare," ujarnya.
Menyusutnya lahan pertanian di Sleman menjadi perhatian khusus dari Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas. Berdasarkan data yang dia peroleh, setidaknya ada 200 hektare lahan pertanian di Sleman menyusut tiap tahunnya.
Kekhawatiran Hemas pun cukup beralasan lantaran selama ini Sleman terkenal sebagai lumbung pangan DIY. "Jangan sampai lahan yang selama ini jadi lumbung pangan, dengan mudah didirikan rumah," kata dia, beberapa waktu lalu.

Advertisement

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tidak Hadir dalam Sidang Sengketa Pileg, 2 Pemohon Dianggap MK Tidak Serius

News
| Senin, 29 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement