Advertisement
TEROBOSAN BARU : UGM Bawa Teknologi Pesan Instan ke Wilayah Terpencil Papua

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) akan memakai aplikasi Instan Messaging asal Swedia bernama Supertext untuk mengatasi sulitnya infrastruktur komunikasi di Kabupaten Asmat, Papua. Supertext memungkinkan orang bisa membentuk grup percakapan tanpa perlu jaringan 3G ataupun 4G.
Direktur PKMK UGM Andreasta Meliala mengatakan, tenaga kesehatan di daerah terpencil seperti Asmat kesulitan melakukan komunikasi satu sama lain karena Infrastruktur komunikasi yang kurang memadai. Smartphone mereka tak bisa digunakan dengan optimal sebab tak ada jaringan 3G dan 4G. Akibatnya, keberadaan tenaga kesehatan jadi kurang efektif karena komunikasi yang tak berjalan dengan baik.
Advertisement
Kemudian, kisah Andre, ia bertemu dengan Martin Jacobson, CEO dari Supertext. Andre menceritakan masalah pelayanan kesehatan di Asmat dan Papua kepada Martin. Kemudian Martin menyatakan ia punya aplikasi percakapan yang bisa digunakan di jaringan 2G dan juga di handphone 'jadul'.
"Jadi nanti Supertext ini akan dipakai untuk membantu komunikasi kader kesehatan, perawat, bidan dengan dokter. Kalau dokter pergi ke satu desa kan lama. Kalau ada kader di sana kan bisa lapor. Terus dokternya bisa mutusin prioritas yang mana berdasarkan hasil komunikasi melalui Supertext. Mau riset dulu. Apakah ini akan efektif atau tidak," jelas Andre seusai acara diskusi yang mengangkat tema tentang Empowering Jogja Innovation in Bridging The Digital Divide to Provide Digital Justice for All Indonesians di Hotel Hyatt Regency, Kamis (5/7/2018).
BACA JUGA
Diskusi ini juga dihadiri oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia Johanna Bismar Skog, Martin Jackobson dan anak sulung Sri Sultan HB X, yakni GKR Mangkubumi.
Martin mengatakan, pihaknya datang ke Indonesia sejak dua tahun silam. Fokus perusahaannya adalah menerapkan Supertext untuk wilayah di luar Pulau Jawa. Menurutnya, Supertext bisa mengatasi permasalahan infrastruktur komunikasi yang kurang memadai, sebab bisa dilakukan dengan jaringan 4G ataupun 2G.
"Pertama kali diluncurkan di Swedia dengan pengguna saat ini mencapai jutaan. Lalu kami bawa ke Indonesia. Saat ini kami fokus pembangunan perusahaan di Indonesia, termasuk di Jakarta dan Jogja," tuturnya.
GKR Mangkubumi menyambut baik kerja sama PKMK dengan Supertext ini. Ia menyebut ini merupakan aksi kepedulian DIY untuk Asmat, yang beberapa waktu lalu terguncang dengan kasus gizi buruk. "Mudah-mudahan Supertext bisa memberikan manfaat."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Thai AirAsia Sambung Kembali Penerbangan Internasional di GBIA
Advertisement
Berita Populer
- Mayoritas EWS Longsor di Gunungkidul Alami Kerusakan
- Hindari Kejadian Luar Biasa, SPPG di Gunungkidul Wajib Kantongi SLHS
- Satgas MBG Kulonprogo Soroti Kualitas Makanan dan Sertifikasi Halal
- SMAN 1 Jogja Setop Pembagian Paket, Operasional SPPG Dihentikan
- ASN Bantul Wajib Jadi Anggota Koperasi Desa Merah Putih, Ini Alasannya
Advertisement
Advertisement