Advertisement

Pembudidaya Ikan di Kulonprogo Didorong Gunakan Teknik Central Drain

Uli Febriarni
Senin, 24 September 2018 - 20:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Pembudidaya Ikan di Kulonprogo Didorong Gunakan Teknik Central Drain Ikan lele - Ikanku17.blogspot

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulonprogo mendorong pembudidaya perikanan tawar menggunakan teknik central drain dan memaksimalkan volume tebar.

Kepala Bidang Perikanan Budi Daya DKP Kulonprogo, Leo Handoko, mengatakan pengembangan central drain bisa membantu memaksimalkan hasil budi daya, sehingga sangat bagus untuk diterapkan oleh warga yang menggeluti usaha budi daya ikan. Di Kulonprogo, budi daya ikan menggunakan sistem central drain berkembang di Kecamatan Kalibawang dan Galur. "Masyarakat secara swadaya menerapkannya menggunakan media beton dan terpal," kata dia, Senin (24/9/2018).

Advertisement

Biaya pembuatan kolam central drain berdiameter tiga meter berkisar Rp1,7 juta hingga Rp2 juta. Untuk diameter dua meter berkisar Rp1,3 juta sampai Rp1,5 juta. Biaya pembuatan kolam bisa ditekan bila dibuat sendiri oleh pembudidaya.

"Perikanan budi daya di Kulonprogo membutuhkan inovasi, seperti mendorong jiwa wirausaha usaha perikanan. Hanya saja, menumbuhkan jiwa wirausaha masyarakat Kulonprogo bukan persoalan yang mudah," kata Leo.

Kepala DKP Kulonprogo, Sudarna, mengatakan teknologi central drain mampu mendongkrak budi daya perikanan lele, gurami dan nila. Saat ini pembudidaya di sejumlah kecamatan di Kulonprogo mulai beralih menggunakan teknologi ini dengan padat tebar 1.000 ekor per meter persegi. Bahkan sudah muncul sejumlah kawasan pengembangan budi daya antara lain di Kecamatan Wates, Nunggulan, Lendah, Pengasih, Kalibawang. "Nanggulan dan Wates menjadi sentra," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement