Advertisement

Dinas Pariwisata Mengenalkan Kulonprogo lewat Trisik Festival 2018

Jalu Rahman Dewantara
Jum'at, 21 Desember 2018 - 15:15 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Dinas Pariwisata Mengenalkan Kulonprogo lewat Trisik Festival 2018 Sejumlah nelayan di Pantai Trisik, Desa Banaran, Kecamatan Galur mengumpulkan ikan dari jala yang mereka tebar, beberapa waktu lalu. - Harian Jogja/Uli febriarni

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Pariwisata (Dispar) Kulonprogo menggelar Trisik Festival 2018. Acara yang berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (22-23/12/2018) di Pantai Trisik, Kecamatan Galur, bakal menghadirkan sejumlah kegiatan menarik, di antaranya Festival Lampion, Rally Jelajah Wisata serta Seminar Nasional Penyelamatan Penyu.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dispar bersama Jogja Pro ini juga akan menyajikan hiburan kesenian tradisional khas Bumi Binangun yakni reog Sekar Mudho Sembodo dan tari angguk.

Advertisement

"Selain itu para pengunjung juga akan menikmati hiburan musik. Ada Lsista dan juga Nice Tree Band. Grup musik tersebut saat ini tengah digandrungi masyarakat," kata ketua penyelenggara dari Jogja Pro, Eko Soetarmo, Jumat (21/12/2018).

Eko menyatakan bagi pengunjung yang membutuhkan makanan bisa mendapatkannya di 40 foodtruck yang telah tersedia di lokasi acara. Adanya foodtruck ini menjadi yang pertama dan terbesar di Kulonprogo. "Nantinya juga akan ada foto contest untuk pengunjung yang datang bisa explore Pantai Trisik memakai hastag #trisikfestival2018," katanya.

Tujuan diadakannya kegiatan ini selain sebagai sarana hiburan masyarakat juga fokus dalam pelestarian penyu di Pantai Trisik. Lewat Seminar Nasional Penyelamatan Penyu diharapkan para pengujung bisa lebih memahami bagaimana menjaga ekosistem dan kelestarian hewan laut itu.

Pantai Trisik menjadi tempat konservasi bagi ribuan penyu yang dikelola oleh Kelompok Konservasi Penyu Abadi. Hingga November 2018 terdapat sekitar 1.700 telur penyu dari jenis penyu lekang dan penyu hijau. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu yang hanya sekitar 800 telur.

Namun ekosistem penyu ini terancam lantaran banyaknya sampah plastik dan rumah tangga yang bertebaran di Pantai Trisik. Selain mengganggu pemandangan pantai, keberadaan sampah dikhawatirkan bakal dimakan penyu. Atas keprihatinan itu Seminar Nasional Penyelamatan Penyu diadakan.

Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Wisata Dispar Kulonprogo, Yudono, mengatakan seminar tersebut akan diisi pembicara dari akademisi UGM, BKSDA DIY dan praktisi pelestari penyu. Mereka akan membahas mengenai tata cara melestarikan penyu dan menjaga habitat tersebut kepada masyarakat.

Yudono mengatakan lewat Trisik Festival 2018 diharapkan mampu mendongkrak Pantai Trisik sebagai Ekoeduwisata, sehingga wisatawan yang berkunjung tidak hanya sekadar rekreasi tetapi juga bisa belajar pelestarian penyu di pantai tersebut.

Selain berfokus ke Pantai Trisik, kegiatan ini juga diharapkan mampu mengenalkan objek wisata lain di Kulonprogo lewat Rally Jelajah Wisata. Nantinya peserta akan mengendarai mobil dengan rute yang berawal dari Trisik menuju Kecamatan Lendah lalu ke Kecamatan Pengasih. Kemudian peserta melanjutkan perjalanan ke Waduk Sermo, Pantai Glagah dan kembali ke lokasi semula.

"Rute kami lewatkan ke sejumlah objek wisata dan edukasi," kata Yudono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement