Advertisement

Ini Harapan Orang Tua Korban Kapten Oleng dalam Penanganan Kasus

Kiki Luqmanul Hakim (ST16)
Selasa, 22 Januari 2019 - 21:57 WIB
Sunartono
Ini Harapan Orang Tua Korban Kapten Oleng dalam Penanganan Kasus Ilustrasi kecelakaan lalu lintas.JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL -- Orang tua korban tragedi truk dikemudikan sengaja dengan zig-zag atau dikenal Kapten Oleng menyatakan tidak mengetahui jika anaknya pergi dengan bermotor tanpa menggunakan helm. orang tua korban berharap peristiwa itu diselesaikan secara kekeluargaan.

Sebelumnya dua pelajar SMP asal Dusun Jaten, Desa Sendangsari, Pajangan, Bantul, Viki Dwi Pratama dan Tri Irwantoro menjadi korban kecelakaan fenomena truk Kapten Oleng di Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS), Gadingsari, Sanden, Bantul pada Minggu (20/1/2019) petang. Kepolisian telah menahan Muhammad Faisal selaku pengemudi truk yang melakukan aksi Kapten Oleng tersebut. Kecelakaan itu bermula saat truk bernomor polisi AB 8482 TK hendak pulang dari acara festival truk di Pantai Goa Cemara dan melakukan aksi Kapten Oleng yang dan lepas kendali dan mengakibatkan menabrak motor dari arah yang berlawanan.

Advertisement

Tri Irwantoro yang juga pelajar kelas VII SMP 3 Pandak, Bantul masih dalam kondisi sadar dengan luka bagian wajah, berbeda dengan temannya, Fiki saat itu tidak sadarkan diri. Saat ini kondisi korban terutama Irwantoro mulai membaik, sedangkan Fiki mulai sadarkan diri dari koma.

Welas Asih yang juga orang tua Tri Irwantoro mengaku tidak mengetahui secara detail peristiwa itu terjadi. Menurutnya Minggu (20/1/20190 sore tiba-tiba orang datang ke rumahnya memberikan informasi anaknya mengalami kecelakaan. "Ada orang datang dikasih tau anaknya Tri Irwantoro kecelakaan, kaget saya," ucapnya kepada Harian Jogja, Selasa (22/1/2019).

Ia menambahkan, saat peristiwa itu terjadi Tri Irwantoro dalam posisi membonceng. Menurutnya tidak menggunakan helm saat itu. Selain itu, ia tidak mengetahui detail anaknya pergi dengan tidak menggunakan helm.

Welas berharap kasus itu diselesaikan secara kekeluargaan namun ia sepenuhnya mengikuti kehendak keluarganya. "Saya inginnya diselesaikan secara kekeluargaan, tapi saya menurut sama bapaknya saja mau bagaimana. Semoga kejadian ini enggak terulang lagi, kasihan mereka berdua sudah enggak masuk sekolah dari kemarin Senin. Doain saja agar cepat sehat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ditangkap di Kontrakannya, Begini Tampang Pelaku Pemerasan Penumpang Grab Car

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement