Advertisement
Puncak Musim Hujan, Belum Semua Telaga Terisi Air
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Beberapa telaga yang ada di Gunungkidul tidak terisi meski musim hujan mencapai puncaknya. Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Edy Basuki, mengatakan jajarannya belum memantau kondisi kondisi telaga yang ada di Bumi Handayani. Namun demikian langkah tersebut akan dilakukan sebagai upaya pemetaan daerah rawan kekeringan saat kemarau. “Telaga mana saja yang kering bisa menjadi acuan daerah kekeringan,” ujarnya, Minggu (17/2/2019).
Menurutnya telaga mempunyai peranan penting saat musim kemarau tiba. “Ketika stok air di bak penampung air hujan (PAH) menipis, masyarakat biasanya memanfaatkan air telaga untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.
Advertisement
Saat disinggung mengenai dana penanggulangan kekeringan, ia menyatakan anggaran tahun ini turun jika dibandingkan 2018. Pada 2018 anggaran penanggulangan kekeringan sebesar Rp600 juta, untuk 2019 turun menjadi Rp500 juta.
Kepala Bidang (Kabid) Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Taufik Amirudin, mengatakan telaga dan embung yang ada di Gunungkidul berjumlah 460 buah. “Mayoritas telaga masih berfungsi, tapi ada beberapa yang sudah tidak digunakan karena tidak pernah terisi air,” kata Taufik, Minggu.
Secara fungsi, telaga yang ada saat ini belum difungsikan secara maksimal. Kendala geografis wilayah menjadi penyebab telaga tak bisa menampung dan mengalirkan air secara maksimal.
Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto, mengungkapkan sejumlah telaga yang ada di lima desa di Kecamatan Tanjungsari hampir seluruhnya minim air. Padahal menurutnya, manfaat telaga sangat penting bagi kehidupan masyarakat. “Selain untuk kebutuhan mencuci, terkadang telaga masih digunakan untuk mandi saat masyarakat tidak memiliki air di bak penampungan,” ucap dia, Minggu.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya di mana sebagian besar telaga mengering, Rakhmadian khawatir tahun ini kejadian itu bakal terulang. Jika sebagian besar teklaga mengering, warga yang biasa memanfaatkan air telaga bakal kekurangan air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Polda DIY Siapkan Antisipasi Lalu Lintas Selama Libur Lebaran 2024
- Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Jogja, Kamis 28 Maret 2024
- Jadwal KRL Jogja Solo Kamis 28 Maret 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 28 Maret 2024, Tiket Rp50 Ribu
- BEA CUKAI: Mari Bersama-sama Gempur Rokok Ilegal
Advertisement
Advertisement