Advertisement

Melalui Desa Prima, Perempuan Bisa Berkarya

Ujang Hasanudin
Sabtu, 09 Maret 2019 - 06:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Melalui Desa Prima, Perempuan Bisa Berkarya Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Pengarusutamaan Gender pada Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY, Titik Sofijayanti Malah, saat menyampaikan materi dalam pencanangan Desa Prima di Balai Desa Sabdodadi Bantul . - Harian Jogja/Ujang Hasanudin

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL--Perempuan memiliki banyak potensi tetapi selama ini belum maksimal diberdayakan. Bahkan perempuan mampu menjadi penggerak ekonomi keluarga.

Demikian disampaikan oleh Titik Sofijayanti Malah, selaku Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Pengarusutamaan Gender pada Bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY.

Advertisement

"Selama ini perempuan dikurung bapaknya wes neng omah wae [di rumah saja] padahal ibu punya potensi hebat. Semua potensi yang dimiliki laki-laki punya," kata Malah, dalam sosialisasi dan pencanangan program Desa Perempuan Indonesia Maju Mandiri (Prima) di Balai Desa Sabdodadi, Jumat (8/3/2019).

Ada 25 perempuan yang akan menjadi anggota Desa Prima di Desa Sabdodadi. Malah mengatakan para perempuan anggota Desa Prima selama beberapa bulan ke depan akan digembleng untuk menggali semua potensi yang ada di sekitar mereka. Mereka juga akan dilatih cara memulai usaha, mengelola usaha, mengemas, hingga memasarkan hasil usaha kelompok.

Desa Sabdodadi dipilih karena salah satu desa di Bantul yang angka kemiskinannya cukup banyak, atau diatas 10%. Berdasarkan data dari Desa Sabdodadi, ada 2.313 kepala keluarga (KK) di desa tersebut, yang terdiri dari kepala keluarga laki-laki 1.752 dan kepala keluarga perempuan 561.

Sementara jumlah jiwa ada 6.545 orang yang terdiri dari laki-laki 3.151 orang dan perempuan 3.394 orang. Angka kemiskinan di desa tersebut berdasarkan basis data terpadu (BDT) Kementerian Sosial ada sekitar 1.254 KK. Jika melihat jumlah KK, maka lebih dari 50 persen KK di Sabdodadi masuk kategori miskin.

Kepala Desa Sabdodadi, Siti Fatimah membenarkan angka kemiskinan di desanya masih cukup tinggi. Namun pihaknya sudah berupaya melakukan berbagai terobosan untuk mengurangi kemiskinan, salah satunya dengan membentuk kelompok wanita tani di Pedukuhan Manding, Kadibeso, Dukuh, dan Keongan.

Selain itu ada juga program Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sejahtera (P2WKSS). "Kebetulan yang belum ada kegiatan ada di Pedukuhan Neco. Maka proram Desa Prima kami arahkan ke Neco yang diketuai langsung oleh istri sekretaris desa," kata Fatimah. Ia berharap kegiatan Desa Prima terus berjalan dan dapat menggerakkan kaum perempuan.

Selain Titik Sofijayanti Malah dan Siti Fatimah, yang menjadi narasumber dalam kegiatan pencanangan Desa Prima di Desa Sabdodadi adalah Direktur Eksekutif SMEDC, Arsul Tusna Aminudin, dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Arni Tyas Palupi. Asrul mengatakan lembaganya akan mendampingi Desa Prima sampai kelompok Desa Prima bisa mandiri dalam menjalankan usahanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

AI Dinilai Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Sektor Manufaktur

AI Dinilai Tingkatkan Efisiensi dan Produktivitas Sektor Manufaktur

News
| Kamis, 23 Oktober 2025, 19:37 WIB

Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia

Wisata
| Minggu, 19 Oktober 2025, 23:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement