Tebing Penambangan Pasir Kembali Longsor, Korban Jiwa Nihil
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Tebing Kali Gendol tempat penambangan pasir di Dusun Srunen Kepuharjo Cangkringan longsor, Selasa (12/3/2019) pagi. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa longsornya tebing setinggi sekitar 30 meter itu.
Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 08.40 tersebut sempat terekam kamera salah seorang penambang baik dari atas maupun dari bawah tebing. Dalam video tersebut tampak pergerakan tanah yang akan longsor terlihat jelas oleh warga. Pergerakan tanah terjadi selama dua kali (longsoran) dalam kurun waktu 45 detik. Tanah meluncur perlahan-lahan dari atas tebing bahkan sejumlah pohon ikut terseret.
Advertisement
Sebelum longsor terjadi, warga lebih dulu menyuruh seluruh semua penambang untuk pindah. Termasuk truk-truk yang beroperasi di area tambang. Lebar tebing yang longsor sekitar 50 meter. Aktivitas masih berjalan. Terlihat dari eskavator yang masih dioperasikan. "Awas..awas.. mundur eh mundur," teriak seorang warga sesaat sebelum tabing di area penambangan itu longsor.
Saat dikonfirmasi Harian Jogja, Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengakui peristiwa tersebut terjadi di wilayah Srunen, Kali Gendol. Lokasi tersebut memang merupakan area penambangan dan menjadi jalur truk-truk untuk mengangkut material Merapi. Saat kejadian, kata Heri, tidak ada truk yang lewat.
"Kejadian berada di sebelah Timur Kopeng. Negatif korban jiwa. Tidak ada truk yang tertimpa longsoran," katanya.
Dia juga membantah adanya informasi korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Dijelaskan Heri, ada dua peristiwa kecelakaan tambang yang terjadi pada Selasa kemarin. Selain di Kaligendol, Srunen, Kepuharjo, Cangkringan, tebing penambangan yang longsor juga terjadi di Kaliworo wilayah Kendalsari, Kemalang, Klaten. Di Kaliworo seorang penambang dilaporkan tewas terkena longsoran.
"Jadi ada dua kejadian. Yang di Klaten satu orang penambahan meninggal. Itu tambang manual. Kalau yang di Kepuharjo tidak ada korban jiwa," jelas Heri.
Dia menjelaskan, ada perbedaan kontur tanah antara Kaligendol dengan Kaliworo. Jika Kaliworo tebingnya berpasir sehingga labilitas tanah lebih tinggi untuk longsor, sementara di Kaligendol kontur tanahnya bercampur cadas sehingga tebing tidak mudah longsor.
Sekadar diketahui, peristiwa longsornya tebing penambangan pasir di wilayah Cangkringan sudah terjadi beberapa kali. Sebagian kasus bahkan menimbulkan korban jiwa. Seperti yang terjadi pada Rabu 23 Januari 2019 lalu. Longsor terjadi di lokasi penambangan pasir Dusun Balong, Umbulharjo, Cangkringan, Rabu (23/1/2019) pagi. Seorang penambang meninggal dunia akibat tertimbun material, sementara empat lainnya luka-luka.
Terkait longsoran yang terjadi pada Selasa kemarin, Kepala Balai Pengawasan Pengendalian Pertambangan (BP3) ESDM DIY Pramuji mengaku akan mengecek kondisi penambangan yang longsor hari ini. Dia menjelaskan, BP3 sebenarnya sudah sering mengingatkan potensi longsor di area penambangan agar para penambang berhati-hati. "Kami baru menerima laporan. Besok (hari ini) kami akan cek ke lokasi," katanya.
Selain BP3 ESDM, Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantara juga mengingatkan potensi longsor di area penambangan selama musim hujan berlangsung. Baginya, pemahaman terhadap kondisi lingkungan, gejala-gejala longsor harus dipahami penambang. "Warga yang tinggal di kawasan rawan longsor, dekat tebing, atau di atas jurang perlu siaga dan paham tentang gejala-gejala longsor," pesannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Beranda Migran Nilai Pemindahan Penahanan Mary Jane ke Filipina Langkah Maju untuk Keadilan
- Kampanye Akbar di Pilkada Sleman, Paslon Boleh Berikan Hadiah Barang Maksimal Senilai Rp1 Juta
- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Inggris Diharap Jadi Pembuka Pengembalian Aset HB II
- Tabrak Pengendara setelah Terabas Lampu Merah, Pemotor Alami Luka Berat
- Pemkab Siapkan Rp52,7 Miliar untuk Makan Bergizi Gratis, Defisit APBD Bantul Kian Dalam
Advertisement
Advertisement