Advertisement
Karya Peserta Workshop Busana Adat Jawa Dipamerkan
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kebudayaan (Disbud) Jogja menggelar Fashion Show Busana Adat Jawa, Sabtu (23/3). Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari lokakarya yang digelar selama dua hari sebelumnya.
Kabid Adat, Seni dan Tradisi Disbud Jogja Adi Murti Wulandari mengatakan fashion show tersebut sebagai media praktek bagi peserta lokakarya yang berasal oleh 14 kecamatan di Kota Jogja. Worskhop yang digelar sejak Kamis-Jumat (21-22/3/2019) tersebut mengangkat tema Revitalisasi Budaya Busana Adat.
Advertisement
"Mereka mempraktekkan materi yang sudah didapat bagaimana menampilkan busana adat Jawa yang benar," katanya seusai kegiatan di Pendopo Universitas Widya Mataram, Kraton, Jogja.
Menurut dia kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar terhadap busana adat Jawa. Pasalnya selama ini pemahaman masyarakat atas busana adat semakin luntur, terutama dalam memahami pakemnya.
"Setelah fashion show ternyata masih ada yang perlu dievaluasi oleh juri. Masih ada kesalahan pemakaian busana adat yang tidak sesuai dengan pakem," ujar Wulan.
Perluas Kepesertaan
Untuk terus memberikan pemahaman kepada masyarakat dan menjaga kelestarian tradisi, Disbud akan terus menggelar workshop serupa. Bahkan tahun depan, katanya, Disbud akan lebih memperluas kepesertaan.
Dari sebelumnya hanya lingkup kecamatan ke lingkup kelurahaan. "Tahun depan peserta kami minta dari masing-masing kelurahan agar upaya menjaga kelestarian tradisi bisa lebih luas. Kami akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi terkait busana adat jawa ini," katanya.
Selama fashion show, hasil penataan busana adat peserta dinilai oleh Prof. Suwardi Endraswara dan Prof. Suwarna dari UNY serta dosen ISI Jogja, Sri Hanjati.
Hanjati menilai selama penilaian fashion show masih banyak hasil busana adat yang perlu diperbaiki. Banyak yang masih belum sesuai dengan pakem. Padahal busana adat Jawa untuk Jogja memiliki pakem sendiri dan tidak boleh dilanggar. Dia berharap agar warga Jogja bisa bangga mengenakan pakaian adat Jawa sesuai pakem yang ada.
"Setiap peserta ada kekurangan. Kami berharap kalau bisa pesertanya lebih luas lagi ke tingkat kelurahan. Termasuk tema yang diangkat, jangan hanya busana adat. Upacara adat juga perlu diedukasi agar sesuai dengan pakem yang ada," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kebakaran Kapal di Pelabuhan Cilacap, Nahkoda asal Pemalang Ditemukan Meninggal
- Begini Tanggapan HYBE atas Tuduhan Mengabaikan Promosi NewJeans
- Petani Sukoharjo Minta Kepastian Alokasi Pupuk Bersubsidi, DPP Tunggu Regulasi
- Muncul Polling Calon Bupati Wonogiri 2024, Politikus PDIP Tarso Paling Unggul
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement