Advertisement
Tanam Cabai Merugi, Petani Pesisir Kulonprogo Beralih ke Melon
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Petani cabai di Pesisir Selatan Kulonprogo sudah mulai beralih menanam melon dan semangka karena hasil panen cabai sebelumnya yang tidak menguntungkan.
Petani cabai di Dusun Bugel, Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Suhadi mengaku, hasil panenan cabai terakhir kali di Januari dan Februari mengalami kerugian. "Harganya sampai Rp3.000, padahal normalnya, kalau mau balik modal minimal Rp15.000," ujarnya pada Harian Jogja, Sabtu (30/3/2019).
Advertisement
Suhadi mengatakan karena panennya yang rugi itu petani di Pesisir Selatan Kulonprogo kini beralih menanam melon dan semangka. "Saya sudah mulai menanam melon dari awal Maret. Sebagian lahan juga masih ditanam cabai lagi, tapi sedikit," ungkapnya. Lahan yang ia garap luasnya sampai 1.000 meter persegi.
Hasil dari ia menanam melon dianggap lebih menguntungkan. Diperkirakan ia akan mulai bisa memanen melonnya di akhir April atau awal Mei. Per kilogramnya kemungkinan bisa sampai Rp2.500 atau kalau sedang bagus harganya bisa sampai Rp6.000.
Ia mengaku, hasil kualitas cabai yang ia panen di bulan-bulan sebelumnya tergolong bagus. Hanya saja, ia menduga, sepinya permintaan dari Jakarta membuat cabai Kulonprogo hanya mampu dipasarkan di lokalan saja.
Setelah harganya terlampau jatuh, petani cabai banyak yang membongkar lahannya, bahkan sebagian ada yang membakar tanamannya. Setelah dikosongkan, petani beralih menanam melon dan semangka.
Ketua Kelompok Tani Gisik Pranaji, di Desa Bugel, Kecamatan Panjatan, Sukarman mengatakan, petani di Pesisir Selatan Kulonprogo biasanya mendistribusikan hasil panenan cabainya ke Jakarta dan Sumatera melalui pasar lelang cabai. Namun, harga cabai terakhir jatuh karena di Jakarta stoknya sudah melimpah, sehingga tidak lagi menerima stok dari Kulonprogo.
Selain itu, menurutnya, masuknya cabai impor pun diduga menjadi sebab cabai lokal Kulonprogo tidak laku lagi di Jakarta. "Harapannya pemerintah bisa memaksimalkan produk cabai lokal dan tidak mementingkan impor karena bisa membuat harga cabai terlampau rendah," kata Sukarman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi BMKG, Cuaca Jogja dan Sekitarnya Jumat 10 Mei 2024 Cerah Berawan
- Rute dan Lokasi Keberangkatan Bus Damri dari Jogja Tujuan Bandara YIA
- Jadwal KRL Jogja Solo Berangkat dari Stasiun Tugu, Jumat 10 Mei 2024
- Top 7 News Harianjogja.com Jumat 10 Mei 2024: Tinas Indonesia Kalah dari Guinea, Persoalan Sampah
- Tim LSPro Mengecek Standardisasi di Pasar Prawirotaman Jogja, Ini Tujuannya
Advertisement
Advertisement