Advertisement
Aneka Dharma Target Setor Rp150 Juta ke PAD Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Direksi Perusahaan Daerah (PD) Aneka Dharma mengklaim awal 2019 ini mulai menunjukan keuntungan meski belum banyak. Bahkan di akhir tahun nanti Aneka Dharma menargetkan dapat setor ke kas daerah Pendapatan Asli Daerah (PAD) sekitar Rp150 jutaan.
Direktur Utama PD. Aneka Dharma, Aditya Heru Nurmoko mengatakan perusahaan yang ia pimpin sudah ada peningkatan. Setidaknya dari laporan keuangan bulanan menunjukan tren positif, "Sudah profit lah, Januari tahun ini ada profit Rp60 juta, Februari Rp45 juta, Maret ini masih proses penghitungan mungkin tidak jauh berbeda, sekitar Rp45 juta," kata Aditya, saat ditemui kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul, Kamis (11/4/2019).
Advertisement
Aditya mengatakan keuntungan itu merupakan bagi hasil dari kerjasama PD Aneka Dharma dengan PT.Adhi Karya, salah satu perusahaan BUMN yang bergerak di bidang infrastruktur. Perusahaan tersebut tengah menggarap proyek tanggul Kali Progo dan bandara baru di Kulonprogo.
Menurut Aditya sejauh ini ada prospek besar dalam kerjasama dengan PT. Adhi Karya. Bahkan perusahaan tersebut yang akan mengerjakan waduk Bener di Purworejo yang disebut-sebut waduk tertinggi se-Asia. Proyek tersebut direncanakan mulai dikerjakan pada Oktober mendatang.
Pihaknya diajak untuk kembali bekerjasama, namun masih kekurangan modal. Penyertaan modal dari Pemerintah Kabupaten Bantul sebesar Rp1,8 miliar yang sudah disahkan dalam APBD 2019 belum bisa dicairkan karena tim dari Pemkab masih dalam kajian terkait analisa investasi pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa fotokopi dan minimarket tersebut.
Aditya mengaku tidak memperoalkan belum cairnya penyertaan modal. Ia sudah meminjam modal dari bank sebesar Rp200 juta atas saran dari Pemkab Bantul. Pinjaman tersebut sudah digunakan untuk modal yang hasilnya sudah terlihat. "Kami sebenarnya sudah bisa untung tapi kalau dikencengin lagi modalnya maka perkembangannya bisa lebih cepat," ujar Aditya.
Ia mengklaim dengan kondisi saat ini perusahaan sudah dapat menutup biaya bulanan yang mencapai Rp50 juta sampai Rp60 juta dalam sebulan dan dapat memberikan keuntungam meski belum banyak, "Melihat ada profit, paling tidak bisa setor PAD sekitar Rp130 juta hingga 150 juta," ujar Aditya.
Sebagaimana diketahui, selama ini Aneka Dharma tidak pernah memberikan keuntungan pada Pemkab. Bahkan laporan keuangan tahunan selalu minus. Padahal penyertaan modal yang sudah digelontorkan sejak 2004 lalu nilanya mencapai Rp7,1 miliar. Tidak heran sejumlah kalangan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bantul mendesak perusahaan plat merah itu ditutup.
Namun Pemkab memberi kesempatan melalui suntikan modal Rp1,8 miliar tahun ini. Namun modal tersebut belum dicairkan karena masih dalam proses kajian. Aneka Dharma awalnya hanya bergerak bidang jasa fotokopi, minimarket, dan penyedia alat tulis. Namun tahun ini mulai merambah menjadi penyuplai material bangunan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul, Helmi Jamharis membenarkan bahkan Aneka Dharma meminta izin untuk mengajukan pinjaman hutang ke Bank Bantul Rp250 juta, "Tapi berapa yang disetujui tergantung manajemen bank Bantul," kata Helmi.
Menurut Helmi pinjaman hutang tersebut bukan berarti pinjaman sementara yang diganti melalui dana penyertaan modal. Ia mengatakan Aneka Dharma tetap harus memenuhi kewajibannya mengangsur ke Bank Bantul sambil menggeluti usaha. Karena kewajiban angsuran tersebut juga bisa menjadi penilaian ditengah analisa investasi Aneka Dharma.
Helmi menegaskan pencairan penyertaan modal tidak bisa diberikan begitu saja mengingat perusahaan tersebut selama ini dinilai tidak pernah untung, "Silahkan gunakan anggaran yang ada [penyertaan modal] tapi kami awasi ketat," tegas Helmi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
- BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
- Warga Terluka Saat Berdesak-desakan Buang Sampah di Depo Purawisata Jogja
- Ramai Aksi Lempar Sampah ke Truk, Pemkot Jogja Sebut Kesadaran Warga untuk Buang Sampah Tinggi
- Kebutuhan Internet di Tiga Sektor Ini Terbesar di DIY
Advertisement
Advertisement