Simulasi Pengoperasian Bandara Internasional Yogyakarta Dimulai 24 April
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Simulasi pengoperasian Yogyakarta International Airport (YIA) di Kecamatan Temon, Kulonprogo, akan berlangsung pada 24 dan 26 April.
Sejumlah aspek bakal diuji, mulai dari moda transportasi penunjang YIA hingga kelayakan infrastruktur untuk kegiatan pemanfaatan layanan bandara. General Manager Bandara Adisucipto PT. Angkasa Pura (AP) I selalu Juru Bicara Proyek YIA, Agus Pandu Purnama, mengatakan simulasi hari pertama akan berfokus pada kesiapan moda transportasi.
Advertisement
Kendaraan yang dilibatkan antara lain Bus Damri, taksi, kereta api dan kendaraan pribadi. Tujuan simulasi ini guna mengetahui berapa lama waktu yang harus ditempuh calon pengguna jasa pesawat dari titik keberangkatan sampai ke YIA.
"Misal Bus Damri diberangkatkan dari Adisutjipto atau tengah kota akan memakan waktu berapa lama. Lalu untuk kereta api dari Stasiun Tugu sampai Wojo berapa waktunya. Ada juga dari [Stasiun] Maguwo dan [Stasiun] Lempuyangan. Secara paralel nanti taksi dan kendaraan pribadi juga akan kami uji," ujarnya kepada awak media, Jumat (12/4/2019).
Pada 26 April disimulasikan pergerakan penumpang dari dalam dan luar kota hingga proses keberangkatan. Pada simulasi inilah infrastruktur dan layanan yang telah ada di YIA bakal diuji. Sebab peserta simulasi akan melakukan proses check in, pengurusan imigrasi, memasuki lounge keberangkatan, uji garbarata dan masuk ke pesawat. Nantinya dalam simulasi kedua juga dilakukan tes landing pesawat. "Artinya dari sisi darat dan udara kami ujikan semua," kata Pandu.
Setelah semua tahapan simulai selesai, AP I bakal melakukan evaluasi. Jika terdapat kekurangan akan disempurnakan. Ini dilakukan supaya target pengoperasian penerbangan Internasional di akhir April bisa terealisasi. "Semoga time budgeting ini bisa sesuai rencana," ujar Pandu.
Pandu mengatakan sebelum memasuki tahap simulasi, AP I terlebih dulu menggelar Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) atau penilaian potensi ganguan dan risiko kepada semua maskapai yang akan beroperasi di YIA. HIRA ini akan dilangsungkan pada 15 April.
Nantinya masing-masing maskapai menilai faktor keselamatan dan kemanan operasi penerbangannya di bandara tersebut. Setelah itu, mereka akan mempersiapkan tahap operasinya. "Kami juga akan adakan pertemuan komite keselamatan untuk membahasnya serta meninjau langsung kondisi di lapangan," kata dia.
Saat ini progres pembangunan YIA untuk pengoperasian penerbangan internasional telah mencapai 93%. Sementara untuk pengoperasian penuh yang ditargetkan rampung akhir 2019 sudah di angka 47%. Dia memastikan pada bagian sisi udara (airside) hampir 100%. "Saat ini kami sedang pengecatan di sepanjang 3.250 runway, taxiway dan marka. Insallah dua hari sudah selesai," ucapnya.
Sejumlah fasilitas di gedung terminal juga telah terisi, termasuk air dan listrik. Begitupun spot-spot yang akan digunakan lima UMKM DIY saat peresmian telah siap.
Pandu memastikan meski proses pembangunan ini cukup singkat, kualitasnya tetap terjamin bagus dan memenuhi prinsip tiga S satu C, yaitu safety, security, services dan compliance atau kepatuhan pada aturan berlaku. Bandara ini sebelumnya juga telah menjalani proses verifikasi kelaikan operasi dari tiga direktorat Kementerian Perhubungan yakni Perhubungan Udara, Keamanan Penerbangan, dan Navigasi meski ada beberapa catatan yang perlu ditindaklanjuti.
"Tapi itu sifatnya minor, dan beberapa sudah kami sempurnakan," ujarnya.
Vice President Corporate Secertary PT Angkasa Pura (AP) I Handy Heryudhitiawan mengatakan pengoperasian terbatas YIA diharapkan mampu mengurai kepadatan penumpang maupun pesawat di Bandara Adisutjipto.
Seperti diketahui bandara tersebut sudah kelewat padat hingga menyebabkan pesawat harus melakukan holding atau menunggu antrean masuk untuk mendarat. Waktu holding dapat mencapai 40-50 menit dan tak jarang pesawat harus mendarat di bandara lain atau bahkan terpaksa kembali ke bandara asal keberangkatan.
Hal itu terjadi karena area parkir pesawat hanya 11 sehingga kadang holding lima pesawat di angkasa menunggu antrean pendaratan. Adisutjipto juga dinilai sudah over capacity. Saat ini jumlah penumpang dalam setahun mencapai lima juta jiwa, padahal kapasitas normalnya hanya 1,8 juta.
"Karena beberapa kasus di Adisutjipto kami merasakan itu holding atau menunggu giliran dan landasan pacu yang terbatas maka kami harus pastikan ini selesai di akhir 2019," kata Handy.
Dia mengungkapkan total investasi yang digelontorkan AP I untuk YIA sebesar Rp11 triliun. Jumlah tersebut sudah termasuk pembebasan lahan. Sedangkan untuk konstruksi Rp6 triliun. Rata-rata dalam seminggu proyek ini menghabiskan dana Rp150 miliar. Adapun hingga awal April sudah keluar anggaran Rp3,7 triliun. Besarnya nilai investasi tersebut karena AP I melihat adanya potensi di DIY khususnya Kulonprogo.
"Kami lihat keberadaan bandara di Jogja punya pertumbuhan yang cukup tinggi. Pengalaman kami saat dulu di Balikpapan dalam posisi Jogja di bawah Balikpapan. Namun di 2017 Jogja menyusul di atas Balikpapan. Ini tanda bahwa Jogja punya potensi. Jadi kenapa kami berani membangun bandara sebesar ini dan nilai investasi yang juga besar ini adalah salah satu keputusan strategis perusahaan ke depannya," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Puluhan Unsur Penyelenggara Pemilu Kena Sanksi Pemberhentian
Advertisement
Waterboom Jogja Rayakan Ulang Tahun ke-9, Ada Wahana Baru dan Promo Menarik
Advertisement
Berita Populer
- Cek Cuaca Hari Ini di Jogja, Sabtu 14 Desember 2024, Waspadai Hujan Petir Siang Ini
- Cetak Generasi Pemuda yang Njogjani, Dinas Dikpora Jogja Gelar Yogyakarta Youth Camp 2024
- Jadwal DAMRI ke Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
- Hujan? Manfaatkan Bus Trans Jogja untuk Keliling Kota Jogja dan Sekitarnya
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja dan Sleman Hari Ini, Sabtu 14 Desember 2024, Mulai Pukul 09.30 WIB
Advertisement
Advertisement