Advertisement

Dinkes Gunungkidul Siapkan Imunisasi MR untuk Gantikan Imunisasi Campak

Rahmat Jiwandono
Jum'at, 19 April 2019 - 20:02 WIB
Yudhi Kusdiyanto
Dinkes Gunungkidul Siapkan Imunisasi MR untuk Gantikan Imunisasi Campak Petugas puskesmas memberikan suntikan Imunisasi MR di SD Siraman II Wonosari, Kamis (9/8/2018).Harian Jogja - Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Imunisasi measles rubella (MR) bakal menggantikan imunisasi campak yang telah dilakukan selama ini. Imunisasi MR berguna untuk melindungi anak-anak terhadap penyakit campak dan rubella.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka, mengatakan imunisasi MR menjadi imunisasi rutin pengganti campak. Namun demikian, masih ada orang tua yang belum memahami pentingnya imunisasi MR. “Untuk memberikan pemahaman kami melakukan pendekatan dan menginformasikan manfaat imunisasi MR,” ujarnya, Rabu (18/4/2019).

Advertisement

Menurut dia, capaian keikutsertaan masyarakat untuk mau diimunisasi MR di Gunungkidul pada 2017 dan 2018 mencapai 98%. Hal tersebut sudah melebihi target imunisasi MR secara nasional. “Karena sudah berjalan dengan baik di tahun sebelumnya, maka pada 2020 menjadi program imunisasi rutin,” kata dia.

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Fransiska Niken Widyawati, mengatakan pemberian imunisasi MR menyasar bayi dan anak-anak. Ia menyatakan jumlah bayi dan anak-anak yang telah diimunisasi MR di DIY telah mencapai ratusan ribu. “Kurang lebih ada 200.000 bayi dan anak-anak, termasuk Kabupaten Gunungkidul yang tingkat partisipasinya tinggi,” ucapnya.

Dijelaskan Niken, kendala yang dihadapi adalah orang tua yang masih enggan mengimunisasi anak maupun bayi. Melihat fenomena ini, Dinkes Gunungkidul bekerjasama dengan tokoh agama dari Kementerian Agama dalam menyosialisasikan program imunisasi MR. “Tokoh agama kami ajak agar memberikan pemahaman kepada orang tua yang belum paham pentingnya imunisasi MR,” katanya. Menurut Niken, jika wabah campak tidak dicegah dapat menjadi kejadian luar biasa (KLB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng

News
| Kamis, 25 April 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement