Advertisement
Masih Ada Sekolah di DIY yang Terancam Ambruk, Disangga dengan Bambu
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Kondisi bangunan di SD Negeri Tegalsari di Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo mengkhawatirkan. Kuda-kuda atap bangunan patah dan terancam ambruk. Hal ini jadi temuan saat inspeksi mendadak (sidak) Komisi IV DPRD Kulonprogo pada Kamis (21/11/2019) lalu.
"Kami baru saja sidak di SD Negeri Tegalsari dan di sana kondisinya sangat memprihatinkan. Kuda-kudanya itu sudah patah dan mengancam dua ruangan di bawahnya," kata Istana, Ketua Komisi IV DPRD Kulonprogo usai sidak.
Advertisement
Menurutnya, hampir setahun belakangan, usuk bangunan tersebut patah dan mengancam ruang guru dan ruang kelas. Supaya tidak runtuh, pihak sekolah terpaksa menyangganya dengan bambu.
Setidaknya ada empat tiang bambu yang dipasang di dua ruangan tersebut agar bangunan tidak ambruk. Hal ini terpaksa dilakukan lantaran ruangan ini masih dipakai untuk kegiatan belajar-mengajar, sementara Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kulonprogo masih mengusulkannya untuk direnovasi.
“Kondisinya sangat membahayakan bagi siswa, karena masih dipakai untuk belajar-mengajar. Kita akan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan,” kata Politisi PDI Perjuangan ini.
Menurut Ida Ristanti, anggota Komisi IV yang lain, sarana prasarana pendidikan harus mendapatkan prioritas dan perhatian. Sehingga, kejadian ambruknya atap gedung seperti di Sragen bisa diantisipasi di Kulonprogo.
Ditemui di lokasi terpisah, Kepala Disdikpora Sumarsana menuturkan pihaknya sudah mengusulkan sejumlah sekolah untuk direhab pada 2020. "Kami sudah mendapat laporan dari SD Negeri Tegalsari, kami tampung, dan sedang kami usulkan ke Kemendikbud," kata dia kepada Harianjogja.com, di ruangannya, Jumat (22/11/2019).
Kepala Seksi Kelembagaan dan Sarpras SD, Dorojatun Kuncoroyakti, menuturkan jawatannya sedang mengusulkan sekitar 20 sekolah dasar untuk direnovasi pada anggaran 2020. Renovasi sekolah akan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBN.
"Tapi data DAK itu dinamis, jadi antara persetujuan dari pusat dan kementerian belum pasti. Awal Desember ini baru dipastikan daftarnya sekolah mana. Jumlahnya bisa berkurang, tetap, atau ditambah," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Simak Jadwal Pekan Suci 2024 Gereja Katolik di Jogja
- Rekomendasi Makanan Takjil Tradisional di Pasar Ramadan Kauman Jogja
- Dukung Kelestarian Lingkungan, Pemda DIY Mulai Terapkan Program PBJ Berkelanjutan
- BREAKING NEWS: Gempa Bumi Magnitudo 5 Guncang DIY, Ini Lokasi Pusatnya
- Masjid di DIY Menerima Dana Zakat Mal yang Dihimpun dari Para Dokter
Advertisement
Advertisement