Advertisement

Alat Peringatan Longsor di Gunungkidul Pada Rusak, Salah Satunya karena Sarang Semut

David Kurniawan
Selasa, 03 Desember 2019 - 16:27 WIB
Budi Cahyana
Alat Peringatan Longsor di Gunungkidul Pada Rusak, Salah Satunya karena Sarang Semut Tanah longsor di Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul, akhir 2018 lalu - Ist/Dok BPBD Gunungkidul

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul menyebut banyak early warning system (EWS) atau sistem peringatan dini di zona rawan longsor sudah tak berfungsi.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Gunungkidul Agus Wibowo Arifianto mengatakan ada 30 EWS yang tersebar di kawasan rawan longsor di Gunungkidul utara. Kondisi alat yang terpasang memprihatinkan karena banyak yang mati. “Kami sudah cek dan hasilnya hanya ada tiga yang berfungsi. Sedang sisanya sebanyak 25 unit rusak dan dua lainnya hilang dicuri,” kata Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (3/12).

Advertisement

Menurut dia, ada beberapa penyebab kerusakan, misalnya menjadi sarang semut atau mengalami kerusakan pada aki yang menjadi motor penggerak sirine dari signal EWS. Selain itu, ada juga alat yang tertimbun longsor. “EWS yang tertimbun longsor ada di Desa Girijati, Purwosari,” katanya.

Agus mengakui BPBD tak lagi memiliki kewenangan perbaikan karena EWS sudah dihibahkan kepada masing-masing desa. “Kami terbentur aturan sehingga hanya bisa mengimbau agar EWS dicek secara rutin agar dapat berfungsi dengan baik. Untuk perbaikan, desa bisa mengalokasikan anggaran dari dana desa,” katanya.

Agus mengatakan peringatan dini tsunami di kawasan pantai selatan juga mengalami kerusakan. Ada delapan EWS tsunami yang dipasang BNPB, tetapi karena terjangan Badai Cempaka di akhir 2017, semuanya tak berfungsi lagi.

“Sudah kami laporkan ke BNPB, tapi hingga sekarang belum ada rencana perbaikan,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul Edy Basuki mengatakan keberadaan EWS sangat penting sebagai upaya membantu dalam kesiapsiagaan bencana. BPBD terus melakukan sosialisasi ke masyarakat dengan memperluas jaringan desa tangguh bencana. “Memang belum semua desa menjadi destana, tapi pembentukan akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahun depan ada enam desa yang akan dijadikan destana,” katanya.

Sebaran EWS longsor di Gunungkidul

  • Satu Titik: Desa Giricahyo, Tancep, Kampung, Sampang, Tegalrejo, Putat,
  • Dia Titik: Desa Giritrito, Giripurwo, Sambirejo, Umbulrejo, Patuk, Watugajah, Terbah, Candirejo, Kedungpoh
  • Tiga Titik: Giripurwo dan Kedungpoh
  • Sumber: BPBD Gunungkidul (DAK)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement