Advertisement

Tanggapi Korupsi di Desa Banguncipto Kulonprogo, Sri Sultan: Korupsi karena Keserakahan

Newswire
Kamis, 05 Desember 2019 - 16:17 WIB
Budi Cahyana
Tanggapi Korupsi di Desa Banguncipto Kulonprogo, Sri Sultan: Korupsi karena Keserakahan Sri Sultan HB X - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -  Gubernur DIY Sri Sultan HB X prihatin dengan korupsi dana desa di Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kulonprogo. Sultan meminta penegak hukum menindak tegas aparat desa yang korup sesuai peraturan hukum yang berlaku.

"Saya ikut prihatinlah kalau akhirnya yang terjadi seperti itu. Tetapi itu kan kasus, dari sekian banyak hanya satu. Kalau saya ya tindak saja. Pokoknya kalau siapa yang menyalahgunakan [dana desa] tindak saja. Tegakkan hukum saja selesai, karena Undang-Undang juga mengatur itu," kata Sultan seusai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2019 di Kantor Perwakilan BI DIY, Jogja, Kamis (5/12/2019).

Advertisement

Kepala Desa Banguncipto, HS, 55, dan Bendahara Desa Sentoro, SM, 60, ditetapkan sebagai tersangka penyelewengkan anggaran desa yang merugikan negara hingga Rp1,150 miliar selama kurun waktu 2014-2018. Kasus tersebut kini tengah ditangani Kejaksaan Negeri Kulonprogo. Terkuaknya kasus ini bermula dari laporan masyarakat pada awal November lalu.

modus yang digunakan HS dan SM adalah menyunat anggaran, baik yang bersumber dari APBDes, ADD, PADes, bantuan Pemkab Kulonprogo ataupun pihak ketiga, dan memunculkan proyek fiktif. Anggarannya kemudian masuk kantong pribadi.

Kedua tersangka sudah mengakali anggaran desa sejak 2014 atau pada tahun pertama HM menjabat kepala desa.  Masa jabatan HM baru akan berakhir pada Januari 2020. Sementara, SM menjabat sebagai bendahara desa sejak 2015-2018. Pada Januari 2019, SM beralih tugas menjadi Kepala Seksi Pemerintahan Desa Banguncipto.

Menurut Sultan, pencegahan korupsi membutuhkan perbaikan integritas. Perbaikan tidak cukup pada aspek administrasi, karena kemungkinan korupsi tetap terbuka.

"Kalau integritasnya [baik], biar pun adiministrasi tidak begitu baik tapi karena tidak punya kemauan [korupsi] ya [aparat negara] tidak akan melakukan," kata Sultan.

"Korupsi itu karena keserakahan orang. Wong [pelakunya] bukan orang miskin," tegas Sultan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Dirut Garuda Larang Karyawan Gunakan Jatah Tiket Gratis saat Libur Nataru

News
| Senin, 04 Desember 2023, 15:47 WIB

Advertisement

alt

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya

Wisata
| Jum'at, 01 Desember 2023, 19:12 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement