Advertisement
Sukoreno Akan Kembangkan Agrowisata Lidah Buaya

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO - Kalurahan Sukoreno sedang dikembangkan untuk menjadi lokasi agrowisata lidah buaya. Nantinya, di lokasi ini akan dibuka pelatihan budidaya lidah buaya sekaligus produksi olahannya.
Pengelola Roemah de Aloe Vera, Bambang Anggrayanto menuturkan jika pihaknya sedang mengembangkan pusat budidaya lidah buaya sekaligus sentra pengolahan dan pelatihan yang terletak di Dusun Banggan, Kalurahan Sukoreno, Kapanewon Sentolo. "Kami ingin kembangkan wisata edukasi seperti fieldtrip di sini," kata Bambang kepada Harianjogja.com, Selasa (18/2/2020) kemarin.
Advertisement
Saat ini di Roemah de Aloe Vera sudah ada kebun lidah buaya dan sementara sudah dibuka pelatihan kelas kecil. "Nantinya kami ingin bisa memberdayakan masyarakat di sini," ujarnya.
Bambang menuturkan tanaman aloe vera sangat bisa diolah menjadi berbagai macam produk, mulai dari keripik, selai, teh, hingga nata de coco. "Sangat bisa dimanfaatkan menjadi apapun. Terlebih khasiatnya bagi kesehatan sangat baik ya," kata dia.
Dikatakannya, pengolahan lidah buaya menjadi produk kuliner bahkan terbilang mudah. Misalnya, untuk teh lidah buaya, kulit lidah buaya tinggal dipisahkan dsri buahnya dan langsung dijemur hingga kering. Sementara, untuk pembuatan selai lidah buaya, buahnya tinggal dicampur dengan gula hingga menyatu.
Lurah Sukoreno, Olan Suparlan mengapresiasi hal tersebut. Ia terbuka bagi kegiatan apapun yang sifatnya pemberdayaan masyarakat.
"Kami harap Sukoreno bisa jadi sentra aloe vera. Terlebih bagi masyarakat sekitar supaya dapat diberdayakan lewat agrowisata ini," kata Olan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Kebun Bunga Lor JEC Jadi Destinasi Wisata Baru di Banguntapan Bantul
Advertisement
Berita Populer
- Kejari Kulonprogo Geledah Kantor BUKP Wates, Berkas dan CPU Komputer Disita
- Perbaikan Gor Olahraga Cangkring Kulonprogo Ditarget Rampung Desember
- Sultan HB X Usulkan Pembangunan 5 Embung di DIY
- Terlilit Utang, Warga Bantul Mengakhiri Hidup
- Penyeberangan ke Pulau Gumuk Pasir Pantai Baron Ditarif Rp10 Ribu
Advertisement
Advertisement