Advertisement

Pasien DBD di Kulonprogo Naik Empat Kali Lipat

Lajeng Padmaratri
Selasa, 10 Maret 2020 - 21:07 WIB
Budi Cahyana
Pasien DBD di Kulonprogo Naik Empat Kali Lipat Ilustrasi nyamuk DBD - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, WATES—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kulonprogo menyatakan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) perlu disoroti lantaran tahun ini ada kenaikan angka pasien DBD hingga empat kali lipat.

Hal ini membuat jawatan ini menetapkan status waspada DBD. “DBD tahun ini peningkatannya empat kali lipat. Ini juga perlu diwaspadai di antara ramainya virus lainnya,” kata Pelaksana Tugas Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami, Senin (9/3/2020).

Advertisement

Terlebih, memasuki pekan ke-10 pada tahun ini sudah tercatat ada 71 kasus DBD di Kulonprogo. Angka ini naik empat kasus yang muncul di bulan ini menyusul kasus sebelumnya yang menyebutkan ada 67 kasus sepanjang Januari-Februari 2020.

Meski begitu, Dinkes belum menyatakan penambahan titik pengasapan karena belum terbukti ada penularan setempat. Selama ini, Dinkes Kulonprogo sudah menggelar pengasapan di Prembulan, Galur; Terbah, Wates; Brosot, Galur; Sidorejo, Lendah; serta di Glagah, Temon.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kulonprogo Baning Rahayujati menyatakan dari 71 kasus ini tersebar di berbagai wilayah di Kulonprogo. Ia menyoroti di beberapa titik yang tadinya tidak ada nyamuk aedes aegypti, tahun ini terdeteksi, sehingga penyakit ini menyebar. Salah satunya di Perbukitan Menoreh yang sebelumnya tidak ada kasus DBD.

Menurut Baning, DBD tidak ada obatnya sehingga selama ini pengobatan hanya dilakukan untuk menangani simptom. Jika mengeluh demam, maka pasien akan diberi obat demam namun tidak diberi obat DBD secara khusus.

Untuk bisa mencegah penularan ini, Baning meminta segenap masyarakat untuk rutin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Terlebih, hasil penilaian angka bebas jentik di Kulonprogo menyebutkan belum ada wilayah di Kulonprogo yang memenuhi syarat bebas jentik.

“Semuanya masih di bawah 95 persen angka bebas jentiknya. Jadi semua wilayah punya risiko tertular karena jentiknya banyak,” kata dia. Ia mengimbau di musim hujan ini setiap genangan air dikuras, ataupun jika tidak diberi Abate yang bisa didapat gratis di Puskesmas setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal

News
| Jum'at, 19 April 2024, 20:27 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement