Advertisement
Kasus DBD Mengkhawatirkan, Tiga Bulan Terjadi 558 Kasus, 4 Pasien Meninggal

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kasus penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di Gunungkidul semakin meluas. Selama tiga bulan pertama di 2020 sudah ada 558 kasus, empat korban di antaranya meninggal dunia. Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul memprediksi jumlah penderita bakal terus bertambah karena puncak penyebaran masih sampai April mendatang.
Berdasar data Dinkes, pada 2019 jumlah kasus DBD mencapai 576 kasus dengan korban meninggal dunia satu orang. Sementara, untuk triwulan pertama 2020 tepatnya hingga Rabu (25/3/2020) sudah ada 558 kasus dan dengan korban meninggal dunia berjumlah empat orang.
Advertisement
Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinkes Gunungkidul, Sumitro, membenarkan adanya lonjakan kasus penyebaran DBD. Hal ini terlihat dari perbandingan kasus di tahun ini dengan yang tercatat di 2019. “Tahun lalu hanya ada satu pasien yang meninggal dunia,” kata Sumitro, Rabu.
Meski ada lonjakan kasus penyebaran, Sumitro mengakui belum ada peningkatan status menjadi darurat maupun waspada. Menurut dia, upaya pencegahan terus dilakukan melalui sosialisasi ke masyarakat sehingga penyebarannya bisa ditekan. “Untuk kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak ada di Wonosari, Patuk dan Karangmojo,” katanya.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Dewi Irawaty, mengatakan upaya paling efektif untuk pencegahan DBD yakni dengan memberantas sarang nyamuk. Dengan pemutusan siklus ini, maka populasi nyamuk aedes aegypti bisa ditekan sehingga penyebaran bisa ikut berkurang.
“Memang ada fogging, tetapi itu bersifat sementara hanya untuk membunuh nyamuk dewasa. Untuk jentik dan telur nyamuk masih bisa berkembang sehingga tetap menjadi ancaman,” katanya.
Dewi menuturkan, untuk penanggulangan digerakkan program juru pemantau jentik (jumantik). Beberapa tahun lalu di Gunungkidul sempat mengerakkan program satu jumantik di setiap rumah. “Saat ini kami galakkan lagi. Untuk kesuksesan pencegahan masyarakat harus terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Ari Siswanto, mengungkapkan penyebaran DBD harus diwaspadai. Di tengah-tengah menyebarnya pandemi Covid-19, upaya pencegahan DBD harus terus digalakkan sehingga jumlah korban tidak terus bertambah. “Untuk sosialisasi bisa dilakukan bersama-sama dengan pencegahan Corona,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam, Ketua DPR RI Minta Tata Kelola Transportasi Diperbaiki
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Dua Mahasiswa KKN UGM Meninggal Dunia, Sejumlah Masjid di UGM Gelar Salat Gaib Doakan Mendiang
- BPBD Sleman Alokasikan 100.000 Liter Air untuk Dropping
- Mahasiswa Meninggal karena Kecelakaan Laut, UGM Kirim Psikolog ke Lokasi KKN di Maluku Tenggara
- Tol Jogja-Solo Ruas Klaten-Prambanan Resmi Dibuka: Begini Cara Gratis Keluar dan Masuk di Gerbang Tol dan Exit Toll Prambanan
- Hendak Menceburkan Diri ke Laut di Parangtritis, Warga Lansia Asal Bogor Selamat
Advertisement
Advertisement