Advertisement
Kraton Batalkan Grebeg Syawal karena Pandemi Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat membatalkan kegiatan Hajad Dalem Grebeg Syawal tahun ini. Peniadaan upacara tradisi tahunan setiap Idulfitri ini sebagai upaya untuk menghindari risiko penyebaran Covid-19 yang bisa terjadi dalam kerumunan.
Peniadaan Gerebeg Syawal ini disampaikan Kraton melalui akun twitter resminya @Kratonjogja, “Seiring dengan kondisi tanggap darurat Covid-19, diberitahukan bahwa Kegiatan Hajad Dalem Garebeg Sawal tahun ini yang ditandai dengan arak-arakan gunungan dan prajurit keraton yang sedianya berlangsung pada 1 Sawal Wawu 1953/1441 H ditiadakan,” tulis Kraton.
Advertisement
Tidak hanya Grebeg Swawal yang ditiadakan, namun tradisi Numplak Wajik yang biasa digelar beberapa hari sebelum grebeg juga ditiadakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan terhadap risiko penyebaran virus korona yang dapat terjadi dalam kerumunan massa.
Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu membenarkan informasi peniadaan upacara Grebeg Syawal tersebut. “Iya benar. Kraton mengurangi kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan,” kata Hayu, kepada Harian Jogja, melalui pesan singkat aplikasi Whatsapp, Selasa (28/4/2020).
Meski upacara yang identik dengan arak-arakan gunungan itu ditiadakan, namun Hayu memastikan bahan-bahan untuk gunungan tetap dipersiapkan. Hanya saja bahan gunungan tersebut akan langsung dibagikan untuk abdi dalem Kraton.
“Jadi enggak perlu nyusun bentuk gunungan, sehingga Numplak Wajik yang membuat dasaran gunungan putri juga dibatalkan,” ujar Hayu, yang juga putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas ini.
Grebek Syawal merupakan tradisi tahunan yang digelar Kraton sebagai wujud syukur karena telah melaksanakan ibadah puasa Ramadan sekaligus sebagai sedekah Raja Kraton kepada rakyatnya. Biasanya terdapat tujuh gunungan yang diarak oleh abdi dalem.
Lima gunungan di antaranya dibawa ke kompleks Masjid Gede Kauman yang kemudian diperebutkan warga dan dua gunungan lainnya dibawa ke Kepatihan atau kantor Gubernur DIY dan Puro Pakualaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani
- Adik Aniaya Kakak hingga Meninggal di Kalikotes Klaten, Penyebab Masih Misteri
- Bus Eka Seruduk Truk Muatan Keramik di Tol Kebakkramat Karanganyar, 1 MD 4 Luka
- Hingga Pagi Ini, Gunung Semeru Erupsi 4 Kali, Muntahkan Abu 1.000 Meter
Berita Pilihan
Advertisement
Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rekrutmen Badan Ad Hoc Pilkada 2024 Dimulai, Bawaslu DIY Beri Catatan Ini untuk KPU
- Pelaku UMKM di Jogja Didorong Segera Urus Sertifikasi Halal Sebelum Oktober 2024
- Info Stok Darah dan Jadwal Donor Darah Rabu 24 April 2024 di PMI se-DIY
- 4 Produk Lokal DIY Mendapatkan Sertifikasi Indikasi Geografis, Ini Manfaatnya
- Budayawan di Jogja Dilibatkan Pembuatan Maskot Pilkada 2024
Advertisement
Advertisement