Advertisement
Update Covid-19 DIY: Kasus Positif Tambah 2, Pasien Sembuh Tambah 4

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Gugus Tugas Penanganan Covid-19 DIY mengumumkan dua penambahan kasus baru infeksi Corona pada Minggu (7/6). Sementara, empat kasus dinyatakan sembuh setelah dua kali hasil laboratoriumnya negatif.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih, menuturkan dua kasus baru ini diidentifikasi sebagai Kasus 245, laki-laki 39 tahun warga Bantul, dan Kasus 246, laki-laki 26 tahun warga Gunungkidul.
Advertisement
Riwayat kontak Kasus 245 masih dilacak Dinas Kesehatan Bantul. Sementara Kasus 246 adalah hasil tracing dari pemasok ikan warga Gunungkidul yang terinfeksi Corona. “Kasus 246 kondisinya tidak bergejala,” ujarnya.
Adapun kasus sembuh meliputi Kasus 118, laki-laki 53 tahun warga Danurejan, Kota Jogja; Kasus 218, perempuan 44 tahun warga Semanu, Gunugkidul; Kasus 212, laki-laki 57 tahun warga Nglipar, Gunungkidul; dan kasus 235, laki-laki 40 tahun warga Karangmojo, Gunungkidul.
Pada Sabtu (6/6/2020), terdapat empat kasus kasus baru, tiga di berasal dari penelusuran pedagang ikan Gunungkidul yang punya riwayat perjalanan Semarang-Jogja.
Dengan penambahan ini, kasus positif di DIY menjadi 244, dengan 183 pasien telah sembuh. Berty mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena penambahan kasus positif masih terus terjadi. “Taati protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Terlibat Judi Online, Ini Komentar Sosiolog UGM
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
Advertisement
Advertisement