Ratusan Wisatawan Parangtritis Tersengat Ubur-Ubur

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL--Wisatawan kembali menjadi korban sengatan ubur-ubur di Pantai Parangtritis, Kretek, Bantul. Dalam dua hari terakhir sudah lebih dari 200 orang yang tersengat impes, sebutan ubur-ubur bagi warga Bantul tersebut.
Sekretaris II Sarlinmas Wilayah III Parangtritis, Rinto Rafli mengatakan 200-an wisatawan yang tersengat ubur-ubur itu tercatat melalui Posko Sarlinmas Parangtritis karena membutuhkan pengobatan selama Sabtu lalu hingga Minggu siang, “Ada juga yang tidak diobati, tidak tercatat,” kata dia, Minggu (5/7/2020).
BACA JUGA : Pengunjung Diminta Waspada, Serangan Ubur-Ubur
Rinto mengatakan serangan ubur-ubur itu sebenarnya sudah terjadi sejak akhir Mei dan awal Juni lalu. Namun saat itu belum banyak yang tersengat karena wisatawannya juga sedikit dan sebagian besar adalah warga lokal.
Kali ini yang tersengat cukup banyak karena jumlah wisatawan juga banyak. Serangan ubur-ubur menimpa anak-anak dan orang dewasa, namun sebagian besar adalah anak-anak karena anak-anak yang biasanya tergoda untuk memegang binatang laut yang bergelembung, berakar, dan berwarna kebiruan itu.
Korban yang terkena sengata ubur-ubur akan merasakan gatal-gatal, mules diperut, panas area punggung hingga luka ringan kemerahan. Namun demikian, Rinto memastikan korban sengata ubur-ubur itu tidak ada yang sampai fatal atau sampai dibawa ke rumah sakit.
“Semua korban dapat ditolong dengan pengobatan tradisional oleh anggota Sarlinmas,” kata Rinto.
Koordinator Sarlinmas Wilayah III Parangtritis, Ali Sutanto menambahkan ancaman serangan ubur-ubur kemungkinan terjadi sampai akhir Juli atau bersamaan dengan musim dingin. Ia meminta kepada wisatawan untuk berhati-hati dan tidak menyentuh ubur-ubur.
BACA JUGA : Waspadalah, Ubur-Ubur Mulai Muncul di Gunungkidul
“Biasanya anak-anak tergoda untuk memegang karena bentuknya yang lucu,” ucap Ali.
Sebelumnya puluhan wisatawan juga tersengat ubur-ubur di pantai yang sama pada pertengahan Juni lalu. Korban sengatan ubur-ubur tersebut cukup diobati oleh Sarlinmas dengan ramuan tradisional seperti cuka, alkohol, dan salep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Bea Cukai Minta Pedagang Awul-Awul Beralih Menjual Produk UMKM
Advertisement

Deretan Negara di Eropa yang Bisa Dikunjungi Bagi Pelancong Berduit Cekak
Advertisement
Berita Populer
- Dishub Sleman Segera Cek Kondisi PJU di Jalur Mudik
- Padat Karya Sleman Sasar 137 Titik Dengan Alokasi Anggaran Rp17 Miliar
- Pengendara Motor Tabrak Truk di Jalan Parangtritis, 1 Meninggal Dunia
- Geruduk Kantor Disnakertrans DIY, Buruh Tolak Pengesahan UU Cipta Kerja
- Mobil Hangus Terbakar di Ruas Jalan Saptosari-Paliyan Gunungkidul, Sopir Terluka
Advertisement