Advertisement
Pengunjung Diminta Waspada, Serangan Ubur-Ubur Diprediksi Terjadi hingga Agustus
![Pengunjung Diminta Waspada, Serangan Ubur-Ubur Diprediksi Terjadi hingga Agustus](https://img.harianjogja.com/posts/2020/07/02/1043309/fish-inside-of-a-jellyfish.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNGSARI–Pengunjung dikawasan pantai diminta mewaspadai ancaman sengatan dari ubur-ubur. Pasalnya, keberedaan hewan-hewan ini di lokasi pantai diprediksi sampai Agustus mendatang.
Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono mengatakan, ancaman sengatan ubur-ubur atau impes sebutan bagi warga lokal masih sangat mungkin. Hal ini dikarenakan, keberadaannya masih ada di sekitar pantai sehingga bisa menyerang pengunjung kapan saja.
Advertisement
“Harus tetap hati-hati,” kata Marjono, Rabu (1/7/2020).
BACA JUGA : Ubur-Ubur Menghilang, Serangan Harus Tetap Diwaspadai
Menurut dia, serangan ubur-ubur merupakan hal yang terjadi di setiap tahunnya. Marjono memprediksi keberadan hewan ini di sekitar pantai hingga Agustus mendatang. Meski demikian, lanjut dia, keberadaannya juga bergantung dengan cuaca, apabila kondisi laut sudah tidak dingin, maka kawanan ubur-ubur akan menghilang dari pantai.
“Ini musiman. Tapi, pengunjung harus tetap waspada terhadap sengatannya,” ujarnya.
BACA JUGA : Ratusan Wisatawan di Pantai Selatan Disengat Ubur-Ubur
Marjono mengungkapkan, sejak uji coba pembukaan pantai dilakukan pada Rabu (24/6) hingga sekarang sudah ada ratusan pengunjung yang tersengat.
“Khusus hari ini [kemarin] di Pantai Kukup ada 20 pengunjung yang terserang ubur-ubur, tapi kondisinya dapat ditangani dengan baik oleh petugas,” katanya.
Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto menambahkan, efek dari serangan ubur-ubur bervariasi dan sangat bergantung dengan kondisi tubuh korban. Umumnya, sengatan menyebabkan gatal-gatal atau luka seperti terbakar di area yang tersengat, namun di kasus tertentu ada yang sampai sesak napas hingga pingsan.
“Sempat ada dua korban yang dibawa ke puskesmas karena mengalami sesak napas setelah disengat ubur-ubur, tapi secara umum korban dapat terselamatkan,” katanya.
Suris menuturkan, berdasarkan kasus yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, mayoritas korban adalah anak-anak. Hal ini tidak lepas dari bentuk ubur-ubur terlihat menarik. Selain berbentuk tranparan dengan gelembung, juga memilik rumbai berwarna kebiru-biruan.
“Bentuknya unik sehingga menarik perhatian,” katanya.
Meski demikian, sambung dia, dibalik bentuknya yang unik ini terdapat ancaman bagi setiap orang yang menyentuhnya. “Siapa menyentuh akan tersengat, jadi jangan sekali-kali menyentuhnya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement