Advertisement

Promo November

Pengunjung Diminta Waspada, Serangan Ubur-Ubur Diprediksi Terjadi hingga Agustus

David Kurniawan
Kamis, 02 Juli 2020 - 07:57 WIB
Sunartono
Pengunjung Diminta Waspada, Serangan Ubur-Ubur Diprediksi Terjadi hingga Agustus Ilustrasi ubur-ubur - Harian Jogja

Advertisement

Harianjogja.com, TANJUNGSARI–Pengunjung dikawasan pantai diminta mewaspadai ancaman sengatan dari ubur-ubur. Pasalnya, keberedaan hewan-hewan ini di lokasi pantai diprediksi sampai Agustus mendatang.

Koordinator SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Marjono mengatakan, ancaman sengatan ubur-ubur atau impes sebutan bagi warga lokal masih sangat mungkin. Hal ini dikarenakan, keberadaannya masih ada di sekitar pantai sehingga bisa menyerang pengunjung kapan saja.

Advertisement

“Harus tetap hati-hati,” kata Marjono, Rabu (1/7/2020).

BACA JUGA : Ubur-Ubur Menghilang, Serangan Harus Tetap Diwaspadai

Menurut dia, serangan ubur-ubur merupakan hal yang terjadi di setiap tahunnya. Marjono memprediksi keberadan hewan ini di sekitar pantai hingga Agustus mendatang. Meski demikian, lanjut dia, keberadaannya juga bergantung dengan cuaca, apabila kondisi laut sudah tidak dingin, maka kawanan ubur-ubur akan menghilang dari pantai.

“Ini musiman. Tapi, pengunjung harus tetap waspada terhadap sengatannya,” ujarnya.

BACA JUGA : Ratusan Wisatawan di Pantai Selatan Disengat Ubur-Ubur 

Marjono mengungkapkan, sejak uji coba pembukaan pantai dilakukan pada Rabu (24/6) hingga sekarang sudah ada ratusan pengunjung yang tersengat.

“Khusus hari ini [kemarin] di Pantai Kukup ada 20 pengunjung yang terserang ubur-ubur, tapi kondisinya dapat ditangani dengan baik oleh petugas,” katanya.

Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto menambahkan, efek dari serangan ubur-ubur bervariasi dan sangat bergantung dengan kondisi tubuh korban. Umumnya, sengatan menyebabkan gatal-gatal atau luka seperti terbakar di area yang tersengat, namun di kasus tertentu ada yang sampai sesak napas hingga pingsan.

“Sempat ada dua korban yang dibawa ke puskesmas karena mengalami sesak napas setelah disengat ubur-ubur, tapi secara umum korban dapat terselamatkan,” katanya.

Suris menuturkan, berdasarkan kasus yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, mayoritas korban adalah anak-anak. Hal ini tidak lepas dari bentuk ubur-ubur terlihat menarik. Selain berbentuk tranparan dengan gelembung, juga memilik rumbai berwarna kebiru-biruan.

“Bentuknya unik sehingga menarik perhatian,” katanya.

Meski demikian, sambung dia, dibalik bentuknya yang unik ini terdapat ancaman bagi setiap orang yang menyentuhnya. “Siapa menyentuh akan tersengat, jadi jangan sekali-kali menyentuhnya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Para Calon Kepala Daerah Diingatkan Tidak Berkampanye Saat Masa Tenang

News
| Sabtu, 23 November 2024, 13:07 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement