Advertisement
Gerakan Menanam Kedelai di Gunungkidul Terus Digalakkan
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Pemkab Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus berupaya mendorong para petani menanam kedelai. Salah satunya dengan program Gerakan Menanam Kedelai.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, produksi kedelai memiliki prospek bisnis yang bagus. Hal ini tidak lepas dari upaya mencukupi kebutuhan bahan baku untuk pembuatan tahu dan tempe.
Advertisement
Meski demikian, penanaman kedelai kurang diminati sehingga area lahan yang ditanam belum bisa optimal seperti tanaman padi. Menurut Bambang, pemkab terus berupaya memberikan dorongan kepada petani untuk menanam kedelai.
Baca Juga: Sudah 13 Tenaga Kesehatan di Gunungkidul yang Terinfeksi Corona
Selain untuk proses diversifikasi pangan agar lahan tetap subur, juga sebagai upaya mencukupi kebutuhan bahan baku industri pangan di Gunungkidul. “Kita terus dorong. Salah satunya melalui gerakan menanam kedelai,” katanya kepada wartawan, Jumat (24/7/2020).
Bambang menjelaskan, gerakan menaman ini tidak hanya dilakukan dengan mengajak petani untuk menanam. Namun, pada pelaksanaannya, para petani juga diikutkan dalam sekolah lapangan tentang Pengendalian Hama Terpadu. Tujuan dari sekolah lapangan ini, petani diajari bagaimana mempraktikan prinsip-prinsip budidaya tanaman kedelai sehat, penggunaan bibit unggul, pemantauan hama penyakit secara rutin hingga pemanfaatan pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk pestisida.
“Untuk sekolah lapangan dilakukan pertemuan 12 kali dalam satu kali masa tanam,” ungkapnya.
Baca Juga: Daya Beli Lesu, Hewan Kurban untuk Iduladha Tahun Ini Diyakini Berkurang
Dia mencontohkan, gerakan menanam kedelai salah satunya dilakukan di Dusun Bogor 2, Playen, melalui kelompok tani Sedyo Makmur. Total lahan yang ditanami kedelai seluas lima hektare. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik sehingga hasilnya dapat maksimal. “Akan terus diberikan pendampingan melalui sekolah lapangan dengan agenda pertemuan setiap satu minggu sekali,” katanya.
Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian DIY, Maman Suherman mendukung upaya gerakan menaman kedelai yang digalakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul. Menurut dia, program ini sebagai upaya memenuhi kebutuhan komoditas kedelai di DIY.
Ia mengungkapkan, dalam setahun kebutuhan kedelai di DIY mencapai 67.000 ton. Diharapkan kebutuhan ini bisa dicukupi oleh petani lokal di lima kabupaten dan kotamadya. “Gunungkidul memang jadi pemasok terbesar. Tapi, saya berharap, upaya penanaman bisa terus dilakukan sehingga kebutuhan bisa tercukupi,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Patung Gajah Mada Diletakkan di Dasar Laut untuk Tarik Minat Wisatawan
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Trans Jogja: Ke Destinasi Wisata, Rumah Sakit hingga Kampus
- Catat! Ini Jadwal dan Lokasi Layanan SIM Keliling Sleman Oktober 2024
- Beat Adu Banteng dengan N-Max, 3 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
- Rayakan Ulang Tahun ke-14, Whiz Hotel Malioboro Terus Berinovasi dan Berkontribusi untuk Masyarakat
- Egaliter dan Merakyat, Warga Girikerto Solid Dukung Harda Kiswaya-Danang Maharsa
Advertisement
Advertisement