Advertisement

Pilkades Sleman: Di Rumah Pujaan Hati, di Pilkades Jadi Lawan

Lajeng Padmaratri
Jum'at, 16 Oktober 2020 - 12:47 WIB
Sugeng Pranyoto
Pilkades Sleman: Di Rumah Pujaan Hati, di Pilkades Jadi Lawan Amino Fajar Nugroho (kiri) dan Heri Suprapto (kanan), bapak-anak yang saling bersaing dalam Pilkades Sleman 2020 memperebutkan kursi Lurah Kepuharjo. - Istimewa/Dok. Amino Fajar Nugroho

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Persaingan untuk menjadi kepala desa pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Sleman yang akan dilangsungkan pada 20 Desember mendatang diwarnai oleh sejumlah calon yang memiliki hubungan keluarga. Mulai dari suami-istri, ayah-anak, hingga kakak-adik.

Tak pernah terlintas dalam benak Sunaryo akan melawan istrinya sendiri untuk memperebutkan posisi orang nomor satu di Kalurahan Margoluwih, Kapanewon Seyegan, Sleman. Hal ini terpaksa ia lakukan lantaran kontestasi ini sepi peminat hingga akhir masa pendaftaran.

Advertisement

Sunaryo saat ini merupakan mantan Lurah Margoluwih. Saat mendaftar menjadi calon lurah pada Februari 2020 lalu, ia masih berstatus petahana. Ia menegaskan dirinya betul-betul mengajak istrinya yang bernama Supriyati bersaing menjadi Lurah Margoluwih. Pasalnya, ia tak kunjung menemukan pesaing lain yang punya minat bertarung dengannya dalam Pilkades Sleman 2020.

BACA JUGA: Pertama dalam Sejarah, Penerbang Balon Udara Liar Diseret ke Pengadilan

"Sudah diumumkan ke masyarakat Margoluwih bahwa ada pendaftaran calon kepala desa, tapi sampai akhir masa pendaftaran sepi pendaftar. Akhirnya saya ngajak istri saya yang ternyata juga berminat," kata Sunaryo ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Meski bersaing dengan pujaan hatinya, ia mengaku tak masalah. Sunaryo mempersilakan istrinya berjuang sebagaimana dirinya berjuang. Kini mereka sama-sama mendulang dukungan untuk tahapan pemilihan 20 Desember.

Ia juga mengaku sudah memiliki persiapan yang matang. Dibantu tim suksesnya, ia meramu jurus tersendiri agar bisa memenangi pemilihan nantinya. "Harapan saya, yang menang saya. Namun andaikata yang menang istri saya, tidak apa-apa, legawa," katanya.

Sebagai petahana, ia yakin sudah terbiasa dengan ritme kerja sebagai lurah. Selama ia menjadi lurah, istrinya mendampingi beberapa program kerja. Kini, ia harus menerima kenyataan ia dan istrinya sama-sama memiliki program masing-masing untuk memajukan Margoluwih.

BACA JUGA: Sempat Diduga Mabuk, Sopir Mobilio Laka Maut Jalan Magelang Dinyatakan Negatif Alkohol

Sebelum benar-benar melangkah untuk memperebutkan kursi Margoluwih 1, Sunaryo dan Supriyati lebih dulu meminta restu keluarga besar. Beruntung, semua keluarga setuju dan rela keduanya bersaing dalam kontestasi Pilkades Margoluwih.

Meski menjadi rival dalam Pilkades, Sunaryo berupaya memisahkan antara urusan pribadi dengan pencalonan. "Begitu pula dengan istri saya, kalau di rumah tetap biasa menjadi suami-istri," ujarnya.

Dihubungi terpisah, sang istri yang juga calon lurah setempat, Supriyati, mengaku sudah menggalang massa untuk mendukungnya. Anak-anaknya juga dirasanya sangat mendukung keputusannya.

Menurutnya suaminya juga mendukungnya dengan melakukan segala tahapan pencalonan secara adil. "Bahkan biaya saat awal masih dari suami yang saya kumpulkan untuk njago," kata Supriyati.

BACA JUGA: Ini Sejumlah Hotel yang Dibangun di Sekitar YIA

Sementara itu di Kepuharjo, Cangkringan, ada bapak lawan anak yaitu Heri Suprapto melawan anaknya yakni Amino Fajar Nugroho. Heri yang sebelumnya sudah pernah menjabat sebagai lurah, tak masalah jika pada akhirnya masyarakat Kepuharjo lebih menaruh kepercayaan kepada anaknya untuk menjadi lurah.

"Ngeli mawon [mengalir saja] terserah masyarakat," kata Heri.

Sementara itu, Amino mengatakan keinginannya ikut serta dalam kontestasi adalah karena dorongan dari teman-teman Karang Taruna di wilayahnya. Niat ini juga telah disetujui oleh sang ayah yang kini menjadi lawannya.

Amino mengaku tidak memiliki strategi khusus untuk memenangkan pilkades. Hanya saja, ia menawarkan pilihan kepada warga Kepuharjo bahwa ada calon dari kalangan anak muda. "Karena saya rasa tantangan ke depan tentunya berbeda dengan lima tahun yang lalu," ungkap Amino.

BACA JUGA: Urus Akta Kelahiran di Kota Jogja Dipermudah, Tak Harus Datang ke Dinas Dukcapil

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kalurahan Sleman, Budiharjo, mengungkapkan setidaknya ada lima kalurahan di Kabupaten Sleman yang calonnya memiliki hubungan keluarga.

Selain Margoluwih dan Kepuharjo, di Kalurahan Sumberejo, Tempel, Ika Puji Astuti akan bersaing dengan sang suami, Andjar Purwanto.

Di Kalurahan Sumberagung, Moyudan, Duldjiman akan bersaing dengan putrinya, Agustin Dwiaryani. Lalu di Kalurahan Sidoagung, Godean, masih ada Titis Sukatni dan Edy Utomo yang merupakan kakak-beradik turut bersaing.

"Mereka semua sudah lolos persyaratan dan telah ditetapkan sebagai bakal calon lurah," ujarnya. Pilkades Sleman nantinya berlangsung secara serentak di 49 kalurahan dengan total 1.102 tempat pemungutan suara.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement