Advertisement
Ormas Ini Siap Ambil Sikap Jika Aksi Unjuk Rasa Berujung Anarkistis Terjadi di Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA-- Aksi unjuk rasa yang berujung anarkistis bakal disikapi dengan keras oleh Forum Komunikasi Ormas dan Relawan (FKOR). Mereka menyatakan siap untuk pasang badan jika memang aksi unjuk rasa yang digelar di Jogja kembali berujung ricuh.
Penasihat FKOR DIY, Mbah Joyo, mengatakan jika upaya tersebut berangkat dari aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah massa penolak Omnibus Law Cipta Kerja yang melancarkan aksinya di sekitar Malioboro dan Gedung DPRD DIY hingga berakhir ricuh pada Kamis (8/10/2020) lalu.
Advertisement
Baca juga: Dispar Sleman Terbitkan 114 Rekomendasi Wisata
"Karena memang unjuk rasa itu dilindungi UU. Insya Allah kalau mereka ricuh warga Jogja sendiri yang akan menghadapi. Tapi kalau mereka baik-baik saja dan demo benar-benar, sebaliknya akan kita kawal. Jangan sampai kecolongan lagi lah seperti kemarin," ujar Mbah Joyo saat dikonfirmasi pada Selasa (20/10/2020).
Pihaknya membuka lebar bagi masyarakat untuk melakukan aksi unjuk rasa. Unjuk rasa merupakan hal dari masyarakat dalam menyampaikan aspirasi mereka. Akan tetapi, unjuk rasa diharapkan berlangsung dengan kondusif tanpa adanya friksi hingga berakhir ricuh.
"Dengan kejadian ricuh itu kami merasa dicoreng. Kami sebagai warga Jogja di mana karakternya sebagai kota budaya dan pelajar kami merasa harus menjaga itu," sambung Mbah Joyo.
Baca juga: Demo UU Cipta Kerja di Bundaran UGM, Ada 'Dukun' yang Ikut Bersuara
Pihaknya memprediksikan jika pada aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh sejumlah massa pada Kamis (8/10/2020) lalu, ada oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab dan dengan sengaja berbuat onar untuk merusak citra dan ketentraman warga Jogja.
Dalam aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah mahasiswa pada Selasa (20/10/2020) di bunderan UGM dan titik aksi unjuk rasa yang lain, pihaknya juga menerjunkan sejumlah anggota forum untuk ikut mengamankan aksi yang dilaksanakan siang sekitar pukul 13.00 dan berakhir pada pukul 17.35 sore tersebut.
"Tidak kurang 500 orang yang terdiri dari berbagai ormas di Jogja hadir mengawal aksi unjuk rasa yang digelar oleh elemen mahasiswa dan buruh di bundaran UGM hari ini. Kami peringati supaya kejadian kemarin tidak lagi terulang. Kami akan lawan kalau ada insiden kericuhan. Makanya personel dan anggota kami siap hari ini menindaklanjuti aksi lanjutan yang digelar," terang Mbah Joyo.
Selain ormas, upaya antisipasi dari warga juga dilakukan. Diantaranya, warga warta Papringan, Gejayan, dan lainnya diklaim oleh Mbah Joyo siap mengawal suasana agar tetap kondusif daribpotensi kericuhan. Warga menjaga sejumlah titik yang menjadi lokus aksi unjuk rasa.
"Harapan kami berlangsung dengan damai. Intinya kami siap menanggung resiko dan kami tidak takut demi Jogja," pungkas Mbah Joyo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Polda Jateng Tetapkan 3 Tersangka Kasus Bullying Dokter Aulia Risma, Begini Perjalanan Kasusnya
Advertisement
Wisata Air Panorama Boyolali Jadi Favorit di Musim Libur Natal
Advertisement
Berita Populer
- Event Januari 2025: Fun n Fit Run 5K dan 10K Rute Kelilingi Tempat Ikonik di Jogja
- Profil Almarhum Guru Besar Filsafat Pancasila UGM Profesor Kaelan, Usulkan Revitalisasi Negara Kebangsaan
- 3 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, Berhasil Diselamatkan
- Siagakan Ratusan SPKLU di Rest Area dan SPKLU Mobile, PLN Berikan Kenyamanan Pemudik Natal dan Tahun Baru di Jateng DIY
- Seorang Mahasiswi di Jogja Disiram Air Keras, Polisi Tangkap Pelaku
Advertisement
Advertisement