Advertisement
KABAR WISATA: Berhulu di Merapi, Grojogan Watu Purbo Diresmikan jadi Objek Wisata

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Bupati Sleman, Sri Purnomo, meresmikan obyek wisata Grojogan Watu Purbo di Bangunrejo, Merdikorejo, Tempel, Sabtu (21/22/2020). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita oleh bupati.
Sri mengapresiasi semua pihak yang berhasil mengelola dan mempublikasikan obyek wisata baru Grojogan Watu Purbo sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Menurutnya jumlah pengunjung di Grojogan Watu Purbo tak kurang dari 1.000 orang saat akhir pekan. Ia berharap ke depan obyek wisata ini dikelola secara profesional agar kenyamanan dan keamanan pengunjung dapat terjamin.
Baca juga: Hasil Survei, Ini Urutan 10 Kota Termahal Akibat Pandemi
Advertisement
"Sungai di Watu Purbo ini kan berhulu di Merapi, jadi pengelola harus tahu karakteristik sungai ini. Jika sewaktu-waktu di wilayah atas hujan, ada banjir dari atas, bisa langsung diantisipasi," ungkapnya.
Selain itu, bupati juga berharap pengelolaan sampah harus benar-benar diperhatikan. Jika kebersihan terjaga, katanya, akan membuat para pengunjung betah menikmati pemandangan di Grojogan Watu Purbo. "Harus ada manajemen yang baik, agar bisa berkembang. Semoga ini bisa menjadi sumber kegiatan masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," harap Sri.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Sleman juga meresmikan pembangunan jalan sepanjang 600 meter menuju obyek wisata dan Masjid Al Barokah yang berada di komplek wisata. Bupati juga meninjau bazar UMKM yang digelar di lokasi.
Baca juga: Ini Benda yang Harus Dibawa saat Traveling Bersama Keluarga di Masa Pandemi Covid-19
Bazar UMKM ini juga dilengkapi dengan fasilitas pembayaran non tunai dengan scan barcode melalui QRIS. Ini merupakan kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Bank BPD DIY Cabang Sleman. Pada kesempatan tersebut diserahkan juga bantuan 5 unit tempat cuci tangan kepada pengelola obyek wisata Grojogan Watu Purbo.
Panewu Tempel, Wawan Widiyantoro mengatakan pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat. Salah satunya dengan melakukan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM). Pemanfaatan PUPM di Tempel, kata Wawan, digunakan untuk pengembangan SDM mencapai 70% dan sisanya untuk pembangunan fisik. "Secara komposisi fisik non fisik, kita yang tertinggi di Kabupaten Sleman," kata Wawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Hasil Seleksi PPPK Kemenag: 17.154 Dinyatakan Lolos, Ini Link Pemberkasan
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Libur Panjang Tahun Baru Islam, Kunjungan Wisatawan ke Sleman Tembus 75.645 Orang
- Pembahasan APBD Perubahan 2025, Target PAD Gunungkidul Turun Tipis, Begini Alasannya
- Agenda Wisata di Jogja dan Sekitarnya Sepanjang Juli 2025
- Jemaah Haji dari Bantul Mulai Tiba di Kampung Halaman Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
- PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan ke Paliyan
Advertisement
Advertisement