Advertisement

Tinggi! 1 Orang Positif Covid-19 di Sleman Bisa Tulari 5 Lainnya

Hafit Yudi Suprobo
Minggu, 13 Desember 2020 - 20:37 WIB
Bhekti Suryani
Tinggi! 1 Orang Positif Covid-19 di Sleman Bisa Tulari 5 Lainnya Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Angka reproduksi atau tingkat penularan Covid-19 di wilayah kabupaten Sleman berada pada kisaran 2,6. Angka tersebut berdasarkan data statistik yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo menambahkan jika berdasarkan kajian dan data di lapangan, saat ini di sejumlah wilayah di kabupaten Sleman tingkat penularannya lebih tinggi dari angka yang disebutkan di atas.

Advertisement

"Angka reproduksi di Sleman 2.6, tapi kalau di breakdown ada beberapa Kapanewon yang Rt-nya di atas 5. Sehingga riilnya memang rata-rata 1 kasus positif bisa menularkan sampai 5 orang kontak erat," ujar Joko pada Sabtu (12/12/2020).

Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, terdapat sejumlah kecamatan atau kapanewon yang tingkat penularannya mencapai lima orang. Hasil tersebut didapatkan melalui penelusuran kontak satu kasus positif Covid-19.

BACA JUGA: 3 Pendukung Rizieq Shihab Minta Ditahan, Pengacara: Ingin Rasakan Kezaliman

"Diantaranya Berbah, Minggir, dan Pakem, data tersebut merupakan data per 10 Desember 2020 lalu. Minggir dan Pakem masih rawan mendekati 5. Kalau dilihat batas atas tingkat penularannya, masih ada enam kecamatan yang rawan sampai di atas 5," jelasnya.

Dari total 3.514 kasus akumulatif yang ada di Sleman, 65 persennya adalah hasil penelusuran kontak. Angka tersebut berdasarkan data hingga 11 Desember 2020.

"Berdasarkan pedoman yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, tiap kasus positif Covid-19 harus dilakukan tracing dan kontak erat harus dilakukan swab test. Hal tersebut yang menyebabkan kasus Covid-19 di Sleman terus bertambah," ungkapnya.

Penambahan kasus Covid-19 di kabupaten Sleman disinyalir oleh Joko dikarenakan pelaksanaan isolasi mandiri yang kurang disiplin. Artinya, kurang memenuhi standar protokol pencegahan penularan Covid-19.

"Makanya kita perketat protokol pencegahan penularan Covid-19, tingkatkan kedisiplinan. Kemungkinan, itu (penambahan kasus) karena ketidakdisiplinan isolasi mandiri yang mungkin belum kita awasi secara ketat," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement