Advertisement
Terapkan Prokes saat Pilkades, Calon Tetap Turun ke Lapangan untuk Kampanye

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Sejumlah cara dilakukan oleh calon kepala desa/lurah jelang berakhirnya masa kampanye Pemilihan Kepala Desa (Pilkades)/Pilurdes serentak, Rabu (23/12/2020).
Selain mengandalkan alat peraga kampanye (APK), mereka juga memilih turun ke masyarakat untuk menyampaikan visi dan misinya dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Advertisement
Salah satunya yang dilakukan oleh calon kepala desa Timbulharjo, Sewon, Anif Arkham Haibar. Ia mengaku tidak hanya mengandalkan APK, namun juga turun langsung ke masyarakat.
“Tatap muka tetap saya lakukan, tapi tetap mengandalkan protokol kesehatan. Maksimal 30 orang,” kata Anif, Selasa (22/12/2020).
Di samping itu, cara unik juga dilakukan oleh Anif, yakni dengan memaksimalkan kendaraan roda empat memutari ruas jalan desa sembari menyampaikan kampanye, serta visi dan misi.
Baca juga: Wisatawan Luar Daerah di Jogja akan Diperiksa Surat Sehat di Taman Parkir
Penggunaan cara ini, diungkapkan Anif cukup efektif, mengingat saat ini dirinya harus berkampanye meski dalam situasi pandemi Covid-19. Apalagi, lawan yang dihadapinya kali ini adalah Kandar, petahana kepala desa Timbulharjo.
“Biasanya muternya sehari bisa dua sampai tiga kali jika memakai pikap,” ucap Anif.
Lebih lanjur Anif mengungkapkan, pihaknya juga telah bersiap untuk membongkar APK saat memasuki masa tenang, Kamis (24/12/2020). Hal ini sebagai tindak lanjut dari kesepakatan bersama jika di hari tenang tidak akan ada lagi APK.
Advertisement
“Rencananya malah besok sore sudah mulai kami turunkan, APK yang ada,” paparnya.
Ketua Panitia Pemilihan Desa (PPD) Timbuharjo, Sewon, Sudarman mengakui telah ada kesepakatan antara dua calon agar pada hari tenang, semua APK harus sudah dilepas dan dibersihkan.
“Untuk kampanye memang ada kesepakatan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Kampanye juga bisa dilakukan secara tatap muka tapi maksimal 30 orang,” ucap Sudarman.
Advertisement
Sementara hal berbeda ditunjukkan oleh Ketua PPD Srigading, Sanden, Sukarjono.
PPD Srigading bersama dengan aparat Polsek Sanden dan petugas Babinsa dari Koramil Sanden serta Linmas harus menertibkan APK yang mengarah ke SARA dan menyalahi aturan.
Baca juga: Bikin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru di Jogja, Siap-Siap Dibubarkan Satpol PP
“Untuk kampanye tatap muka maka dipastikan tidak ada kampanye tatap muka," katanya.
Advertisement
Sementara calon kepala desa Srigading, Prabowo Sugondo mengaku tak mempermasalahkan jika ada APK pilur miliknya ditertibkan karena melanggar aturan yang ada.
Namun dirinya menyatakan jika tidak ada APK pilur yang isinya kampanye hitam bahkan mengandung SARA.
"Jika ada APK yang dipasang melanggar silakan ditertibkan," ucapnya.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement

Telkom Kembali Raih The Grand Stevie Award for Organization of The Year
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kota Jogja Berkomitmen Tekan TB di Rentang Tahun 2020-2024
- Sudah 2 Bulan Tak Ada SIM Keliling di Bantul, Ternyata Ini Penyebabnya
- Mandek Dua Bulan, Polres Bantul: SIM Keliling Mungkin Bisa Dimulai Lagi Pekan Depan
- PPDB DIY 2022 Berakhir, Cek SMA/SMK Negeri yang Masih Ada Kursi Kosong!
- Kelas Khusus Olahraga di Bantul: Fasilitasi Aneka Sport, dari Atletik hingga Surfing
Advertisement
Advertisement
Advertisement