Advertisement

Merapi Bergejolak, Kondisi Lampu Penerangan Jalur Evakuasi Gunung Merapi di Turi Memprihatinkan

Hafit Yudi Suprobo
Selasa, 12 Januari 2021 - 20:17 WIB
Bhekti Suryani
Merapi Bergejolak, Kondisi Lampu Penerangan Jalur Evakuasi Gunung Merapi di Turi Memprihatinkan Luncuran awan panas Gunung Merapi menuju hulu Sungai Krasak sekitar pukul 12.44 WIB terlihat dari Kawasan Turi, Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Sleman, Kamis (7/1/2021). - Harian Jogja/Gigih M Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN--Pemerintah Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman mengeluhkan minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang berada di jalur evakuasi Gunung Merapi. Keberadaan PJU sangat dibutuhkan oleh warga, di tengah kondisi Merapi yang kini tengah bergejolak.

BACA JUGA: Warung Lesehan & Angkringan di Jogja Ditemukan Melanggar Aturan Pembatasan, Begini Tindakan Aparat

Advertisement

Lurah Girikerto Sudibya mengatakan keberadaan lampu PJU sangat vital. Apalagi, ketika evakuasi harus dilakukan pada malam hari.

"Bagaimanapun juga lampu PJU vital sekali ya, apalagi nanti upaya evakuasi dilakukan pada malam hari. Di titik-titik minimal seperti pertigaan itu penting sekali, apa pun wujud lampunya, yang penting bisa membantu untuk upaya evakuasi," ujar Sudibya pada Selasa (12/1/2021).

Sudibya mengatakan Pemdes sudah mengusulkan lampu PJU ke Pemkab Sleman sejak tahun lalu. Pasalnya, Girikerto masuk dalam kawasan rawan bencana Gunung Merapi.

"Kalau kita bicara Merapi kan penuh misteri ya, kita siap di siang hari, ternyata jadinya malam hari. Kemarin kan fokusnya di Cangkringan, ternyata seiring dengan berjalannya waktu harus berfikir ke arah Turi dan Pakem," terangnya.

Sementara itu, Camat Turi Subagyo membenarkan soal minimnya lampu PJU di jalur evakuasi yang berada di Desa Girikerto, Turi, Sleman. "Ya, masih kurang, nanti kita usulkan ke Dinas Perhubungan," sambung Sudibya.

Keberadaan lampu PJU dinilai oleh Subagyo juga vital. Pasalnya, jalan yang berada di Desa Girikerto ukurannya tidak terlalu besar. Terlebih, kanan-kiri jalan terdapat kebun salak milik warga. Sehingga, kesan gelap di jalan semakin nyata.

"Dusun Ngandong, Tritis Kulon, dan Sidorejo. Jalur evakuasi melintasi tiga dusun tersebut. Dari sana kan ke bawah kemudian menuju ke barak pengungsian yang sudah disiapkan di sejumlah titik," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement