Pengungsi Merapi di Pakem Mulai Berkurang
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Jumlah pengungsi yang berada di barak pengungsian Purwobinangun Pakem Sleman mulai berkurang. Berdasarkan catatan dari Pemerintah Desa Purwobinangun, Pakem, Sleman, jumlah pengungsi yang berada di barak pengungsian kini total sebanyak 130 orang.
Kepala Pelaksana Harian Unitlak Desa Purwobinangun Nurhadi mengatakan jumlah pengungsi sebanyak 130 orang berdasarkan catatan dari pemerintah desa Purwobinangun per Jumat (29/1/2021) hingga pukul 12.00 WIB.
Advertisement
"130 pengungsi terdiri dari laki-laki sebanyak 47 orang dan perempuan sebanyak 83 orang. Jumlah KK ada 67 orang. Dari 130 orang, kelompok rentan ada 78 orang," ujar Nurhadi saat dikonfirmasi pada Jumat (29/1/2021).
BACA JUGA: Atap Sekolah di Gunungkidul Ambrol Timpa Penjaga SLB yang Sedang Tiduran
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan pengungsi yang bukan berasal dari kelompok rentan sudah kembali ke rumahnya masing-masing.
"Kalau kelompok rentan kami minta untuk tinggal di barak pengungsian. Kalau yang tidak masuk dalam kelompok rentan memang kembali untuk merumput. Itu tidak ada masalah. BPPTKG juga tidak mempermasalahkan hal tersebut," jelasnya.
Joko mengatakan jika kelompok rentan dari warga Turgo, Purwobinangun, Pakem, Sleman, menjadi prioritas untuk mengungsi di barak pengungsian Purwobinangun.
"Data pengungsian bisa berubah-ubah karena yang harus mengungsi itu dari kelompok rentan. Sedangkan warga yang tidak masuk kategori kelompok rentan bisa naik ke rumah nanti kembali lagi ke barak pengungsian," ungkapnya.
Status tanggap darurat bencana Gunung Merapi, lanjut Joko, juga bakal diperpanjang. Menyusul aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang masih tinggi. "Ya kita perpanjang selama satu bulan rencananya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Menteri Lingkungan Hidup Minta Semua Pemda Tuntaskan Roadmap Penanganan Sampah
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Keluarga Matahari 1912 Dukung Pasangan Agung-Ambar di Pilkada Kulonprogo
- Kejati DIY Ungkap Belum Ada Persiapan Khusus untuk Pemindahan Terpidana Mati Mary Jane
- Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Jogja Berpatroli Cegah Praktik Politik Uang
- Jadwal Terbaru KRL Jogja-Solo Sabtu 23 November 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu, Lempuyangan dan Maguwo
- Jadwal SIM Keliling Sleman Sabtu 23 November 2024
Advertisement
Advertisement