Advertisement
Pemkab Gunungkidul Ancam Tutup Heha Ocean View

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul mengancam akan menutup Heha Ocean View di Kalurahan Girikarto, Panggang, apabila pengelola lokasi wisata itu tidak mematuhi protokol kesehatan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi saat menanggapi video viral tentang keramaian di destinasi wisata tersebut.
“Kalau tidak patuh maka akan kami tutup,” kata Immawan, Senin (8/2/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Dugaan Pelecehan Seksual oleh Penjaga Malioboro, Ini Respons Wakil Wali Kota Jogja
Dia menjelaskan penutupan sesuai dengan instruksi Gubernur DIY, Sri Sultan HB X. Menurut Immawan, instruksi menyebut pengelola yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) diberikan keleluasaan untuk menjalankan usaha. Namun, pelaksanaannya harus menjalankan dengan protokol kesehatan secara ketat.
“Kami tidak akan berikan teguran secara langsung karena sudah ada kesepakatan bersama dan seharusnya pengelola bisa mematuhi. Kalau memang ngeyel, maka siap menutupnya,” ungkapnya.
Ia menungkapkan, penerapan protokol kesehatan secara ketat berlaku di semua tempat. Hal ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona yang saat ini masih mewabah. “Pakai masker, jaga jarak sehinga tidak ada kerumunan hingga sering cuci tangan menggunakan sabun harus terus dijalankan. Sebab, ini sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran virus,” katanya.
Dalam sebuah video berdurasi 30 detik ini terlihat bagaimana suasana di HeHa Ocean View sangat ramai dikunjungi orang. Destinasi wisata itu belum lama dibuka, tapi video itu menunjukkan banyak pengunjung yang tidak menjaga jarak sehingga menimbulkan kerumunan.
BACA JUGA: PTKM DIY Tak Efektif, Banyak Orang Terjerat Rentenir & Pinjaman Online
Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul Ari Siswanto mengaku sudah melihat video yang viral ini. Ia pun mengkritik adanya kerumunan di objek tersebut karena tidak mengindahkan seruan tentang protokol kesehatan, khususnya tentang menjaga jarak.
Menurut dia, pemkab tidak boleh membuat standar ganda dalam penegakan aturan. “Kok bisa selonggar itu. Di saat masayarakat mau hajatan tidak boleh, tapi di sisi lain ada kerumunan yang viral melalui video,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, manajemen HeHa Ocean View belum bisa dikonfirmasi. Upaya klarifikasi sudah dilakukan dengan mencoba menghubungi Marketing HeHa Sky View di Patuk, Noer Wijayanti. Menurut dia, HeHa Ocean View dengan HeHa Sky View memiliki manajemen berbeda. “Saya kasih nomor Pak Logam [Manager HeHa Ocean View] dan silakan konfirmasi ke sana,” kata Noer.
Manajer HeHa Ocean View, Yosaphat Bita Logam belum bisa dikonfirmasi karena saat dihubungi mengaku sedang dalam perjalanan ke Semarang. “Maaf saya masih di jalan,” tulisnya melalui pesan WA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

2 Jam Diperiksa Dewas KPK, Firli Pilih Bungkam di Depan Wartawan
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Jalur Alternatif ke Gunungkidul Dibuka saat Nataru, Tanpa Lewat Tanjakan Piyungan-Patuk
- Ade Armando Singgung Politik Dinasti di Jogja, Massa Aksi Ancam Copot Semua Baliho PSI di DIY
- Sempat Dianggap Hama, Bunga Amarilis Patuk Kini Jadi Primadona Wisatawan
- Tanggapi Video Ade Armando, DPRD DIY : Rendahkan dan Lukai Rakyat Jogja
- 17 Perusahaan di Kota Jogja Komitmen Penuhi Hak Anak
Advertisement
Advertisement