Advertisement
Pasar Gatak Akan Ditutup Jika Ditemukan Pedagang Tak Pakai Masker
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Pemerintah Kalurahan (Pemkal) Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro akan menutup Pasar Gatak selama tiga hari jika ada satu pedagang tidak menggunakan masker di tempat tersebut.
Langkah ini dilakukan menyusul meninggalnya satu pedagang di Pasar Gatak yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan komorbid, beberapa waktu lalu.
Advertisement
“Tim PTKM [Pemberlakuan kebijakan Pengetatan secara Terbatas Kegiatan Masyarakat] berbasis mikro di tingkat kalurahan telah rapat dan memutuskan, akan ada penutupan pasar sementara jika ada satu saja pedagang yang tidak menggunakan masker,” kata Lurah Sumbermulyo Ani Widayani, Minggu (14/2/2021).
Baca juga: Duh....Hari Ini Kasus Kematian Akibat Covid-19 Tembus 33.000 Orang
Lebih lanjut Ani mengungkapkan, kebijakan gandeng renteng ini akan diterapkan mulai Senin (15/2/2021) hingga Minggu (28/2/2021) mendatang. Adapun alasan penerapan dari kebijakan ini adalah dikarenakan pihaknya, tidak ingin pedagang di Pasar Gatak kembali ada yang meninggal karena Covid-19.
“Kami tidak ingin pedagang pasar Gatak ada yang meninggal lagi,” kata Ani.
Agar penerapan kebijakan ini optimal, Ani menyatakan, tim PTKM di Sumbermulyo setiap hari akan melakukan pemantauan di Pasar Gatak. Jika ditemukan ada pedagang yang kedapatan tidak menggunakan masker, maka penutupan akan langsung dilakukan.
“Begitu ada pedagang yang tidak menggunakan masker maka pasar kami tutup selama tiga hari,” ucap Ani.
Baca juga: Pembatasan di Perbatasan Kulonprogo, 287 Kendaraan Terjaring Aparat
Jogoboyo Kalurahan Sumbermulyo, Astriyono mengatakan, pedagang yang meninggal dunia tersebut berjenis kelamin perempuan berusia 58 tahun. Awalnya, perempuan itu dilaporkan memiliki gejala Covid-19. Setelah di tes swab, hasilnya positif Covid-19.
"Karena memiliki komorbid, Pedagang tersebut dibawa ke RSUD Panembahan Senopati. Dalam perkembangannya, ia meninggal dunia, dan telah dimakamkan," kata Astriyono.
Camat Bambanglipuro Lukas Sumanasa mengakui jika kewenangan menutup Pasar Gatak sejatinya ada di Disdag Bantul. Kendati demikian, sampai kini tidak ada penutupan pasar. Sebab, kejadian tersebut telah berlangsung lama, dan pedagang yang positif Covid-19, sudah dua pekan tidak ke pasar.
"Untuk mencegah dan antisipasi, saat ini memang telah dilakukan desinfeksi dan penyemprotan," ucap Lukas.
Sementara Kepala Disdag Bantul Sukrisna Dwi Susanta memastikan jika sampai kini hanya ada dua pasar yang ditutup karena pedagangnya positif Covid-19.
“Untuk Pasar Gatak, sejauh ini kami belum mengetahui apakah ada pedagang yang terpapar atau tidak," ucap Sukrisna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cak Imin Tetapkan Kriteria Calon Kepala Daerah yang Diusung PKB
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Sabtu 20 April 2024
- Jadwal Buka Depo Sampah di Kota Jogja
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 20 April 2024: Giliran Sleman dan Kota Jogja, Cek Lokasinya!
- Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK
Advertisement
Advertisement