Advertisement
Sempat Ditutup 27 Hari Akibat Klaster Covid-19, Begini Kondisi Usaha KSP Bhakti
Pengukuhan Pengurus KSP Bhakti KSP Bhakti di Jalan Kaliurang, Gondangan, Sardonoharjo, Ngaglik, Senin (22/2/2021). - ist
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Sempat viral sebagai kluster Covid-19 sehingga ditutup selama 27 hari, KSP Bhakti mengklaim mengalami kenaikan sisa hasil usaha (SHU) sebesar 3,19%. Kondisi tersebut menunjukkan sebuah anomali di tengah banyaknya unit usaha yang terdampak pandemi Covid-19.
Ketua KSP Bhakti Djoko Sumarsono mengatakan selama 2020 lembaganya mampu memperoleh SHU sebesar Rp594,32 juta atau meningkat 3,19% dibanding 2019 yang hanya sebesar Rp575,92 juta.
Advertisement
BACA JUGA : Puluhan Orang Positif Terinfeksi Corona dari Koperasi
"Meskipun kami sempat tutup selama 27 hari karena menjadi klaster Covid-19 pada pertengahan 2020, kami masih bisa meningkatkan SHU," katanya, Senin (22/2) disela-sela kegiatan RAT KSP Bhakti.
Menurut Djoko keberhasilan KSP Bhakti tersebut tidak terlelas dari adanya pendekatan kepada anggota. Anggota yang mampu melunasi pinjamannya kembali ditawarkan pinjaman untuk usaha. Kondisi tersebut juga tidak lepas dari keuletan dan kekompakan pengurus, pengawas serta karyawannya.
"Kami menerapkan pola antar jemput pinjaman dan terus memelihara partisipasi anggota yang militant dan fanatis terhadap koperasi. Kami tidak mengendurkan pelayanannya walapun era pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat," katanya.
Pada RAT tersebut, Djoko Sumarsono kembali terpilih menjadi menjadi Ketua KSP Bhakti karena prestasinya. Ia didampingi Sekretaris KSP J.Amir, Bendahara KSP Umi Salamah dan Kordinator Pengawas Edris, Anggota Pengawas Septiana Tri Wulandari dan Ahmad Farid. Mereka dikukuhkan Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY Srie Nurkiyatsiwi di KSP Bhakti Jalan Kaliurang, Gondangan, Sardonoharjo, Ngaglik.
BACA JUGA : Covid-19 Klaster Pendidikan Masih Muncul di Sleman
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Wilayah (Dekopinwil) DIY, Syahbenol Hasibuan sepertinya menjadi anomali di tengah banyaknya unit usaha yang terdampak Covid-19. Dia berharap agar KSP lainnya dapat meniru pola kerja yang dilakukan KSP Bhakti.
"Ini tampaknya sangat berbeda dengan apa yang selalu didengungkan oleh kebanyakan KSP di DIY. Selama pandemi Covid-19 ini banyak yang ada rugi, tidak mencapai target bahkan ada yang gagal bayar atas kewajibannya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KPK Tegaskan Perceraian Ridwan Kamil Tak Ganggu Kasus Bank BJB
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Libur Nataru, Bandara YIA Prediksi 247 Ribu Penumpang
- Penetapan Tersangka Baru Kasus Hibah Pariwisata Sleman Dinilai Lamban
- BBWSSO Bangun Pemecah Ombak Pantai Congot Kulonprogo Senilai Rp93 M
- Destinasi Wisata di Sleman Mulai Ajukan Izin Kegiatan Nataru
- Waspada! Penipuan Pakai Modus IKD Kembali Muncul di Bantul
Advertisement
Advertisement



