Advertisement
Menurun, Tinggal Satu Kapanewon di Bantul yang Zona Merah Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Jumlah kapanewon yang masuk zona merah di Bantul terus menurun, seiring dengan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Mikro.
Berdasarkan zonasi kapanewon yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Selasa (2/3/2021), dari 17 kapanewon di Bantul, saat ini tinggal Kapanewon Kasihan yang masuk zona merah. 16 Kapanewon lainnya masuk zona oranye. Kapanewon yang masuk zona kuning dan hijau hingga kini belum ada.
Advertisement
BACA JUGA: Sultan HB X Lantik 10 Pejabat di Lingkungan Pemda DIY
Panewu Kasihan Slamet Santosa mengatakan, ada beberapa indikator dari tim Satgas Penanganan dan Penanggulangan Covid-19 Bantul dalam penetapan zona merah. Salah satunya adalah adanya transmisi lokal.
"Memang masih ada klaster keluarga. Klaster ini berkembang di 4 kalurahan dari total 8 kalurahan yang masuk wilayah kami," kata Slamet, Rabu (3/3/2021).
Slamet menilai penetapan zona merah di wilayahnya juga disebabkan adanya kemungkinan transmisi lokal antara warga pendatang dan warga di Kapanewon Kasihan. Apalagi, kontrol terhadap mobilitas orang cukup sulit.
"Total pasien positif di tempat kami sampai kemarin antara 80 sampai 90 orang. Jumlah ini lebih kecil dari Sewon dan Banguntapan. Tetapi wilayah kami masuk dalam zona merah," terang Slamet.
Sementara, anggota Komisi D DPRD Bantul Eko Sutrisno Aji melihat, masih adanya satu kapanewon masuk zona merah perlu menjadi perhatian bersama. Selain itu, politikus PPP ini menilai angka kematian pasien konfirmasi positif Covid-19 saat ini menunjukkan hal yang cukup mencenangkan.
BACA JUGA: Vaksinasi Tahap Kedua di Bantul Diharapkan Terealisasi Pekan Ini
Berdasarkan catatan Dinkes Bantul, terdapat enam kasus kematian selama sehari yakni per 2 Maret 2020. Adapun keenam kasus kematian itu terjadi di Kapanewon Bambanglipuro, Jetis, Banguntapan, Piyungan, Sewon dan Kasihan.
"Ini yang harus jadi perhatian, utamanya dari Dinkes Bantul. Zona merah turun, tetapi angka kematian justru mencapai enam kasus selama sehari," kata Eko.
Eko memprediksi angka positif pasien Covid-19 di Bantul kedepan kemungkinan akan melonjak cukup pesat. Sebab, saat ini Dinkes Bantul masif menerapkan 3 T (tracing, testing, dan treatment) untuk mengurangi laju penularan. Meski demikian, Eko meminta agar keselamatan warga harus jadi prioritas saat strategi mengurangi laju penularan ini dioptimalkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ginting Satu Grup dengan Axelsen, Ini Hasil Lengkap Drawing World Tour Finals
- 3 Oknum Anggota TNI Divonis Penjara Seumur Hidup Kasus Pembunuhan Berencana
- Jadi Pintu Tol Fungsional Solo-Jogja, Median Jalan di Kuncen Klaten Dibongkar
- Terima Gratifikasi Rp44 Miliar, Mantan Bupati Sidoarjo Divonis 5 Tahun Penjara
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Cuaca DIY 11 Desember 2023: Sleman dan Gunungkidul Berpotensi Hujan di Sore hingga Malam Hari
- Ada Pemeliharaan Jaringan, Sejumlah Wilayah di Sleman Hari Ini Mati Lampu
- Jadwal KRL Jogja Solo 11 Desember 2023, dari Stasiun Tugu hingga Klaten
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo Hari Ini, 11 Desember 2023
- Jadwal KRL Solo Jogja dari Stasiun Palur Karanganyar Hari Ini, 11 Desember 2023
Advertisement
Advertisement