Advertisement

Sleman Masuk Zona Merah Setelah 12 Kapanewon Memerah

Abdul Hamied Razak
Kamis, 18 Maret 2021 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Sleman Masuk Zona Merah Setelah 12 Kapanewon Memerah Peta sebaran covid-19 di DIY - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN- Tingkat penularan Covid-19 di wilayah Sleman kembali meningkat. Sempat mengalami penurunan jumlah kasus, saat ini tren kenaikan kasus baru kembali terjadi. Masyarakat diminta untuk tidak abai menerapkan protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan ada peningkatan jumlah kasus baru Covid-19 di Sleman dalam sepekan terakhir. Kondisi tersebut menyebabkan bertambahnya zona merah dari sebelumnya enam kapanewon menjadi 12 kapanewon. Penambahan kasus baru terjadi tidak lepas dari tracing massif yang dilalukan Dinkes Sleman.

Advertisement

"Sejak 1 Maret kami punya amunisi baru, tenaga contact tracer. Tiap puskesmas rata-rata ada lima orang untuk membantu Puskesmas melakukan tracing sesuai ketentuan baru dari Kemenkes bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas," kata Joko, Kamis (17/3/2021).

BACA JUGA: Centro Plaza Ambarrukmo Pamit, Netizen Meneteskan Air Mata

Berdasarkan peta epidemologi persebaran Covid-19, dari 17 kapanewon saat ini sebanyak 12 kapanewon masuk kategori zona merah atau resiko penularan Covid-19 tinggi. Perubahan zonasi penularan Covid-19 tersebut hanya terjadi dalam sepekan terakhir.

Sebelumnya, hanya enam kapanewon kembali masuk zona merah. Keenam kapanewon tersebut meliputi Pakem, Prambanan, Ngemplak, Moyudan, Seyegan dan Mlati. Namun saat ini, 12 kapanewon masuk zona merah meliputi Godean, Moyudan, Minggir, Seyegan, Mlati, Depok, Berbah, Ngemplak, Ngaglik, Sleman dan Pakem.

Adapun dua kapanewon masuk zona oranye masing-masing Gamping dan Turi sementara tiga kapanewon masuk zona kuning masing-masing Kalasan, Cangkringan dan Tempel. Akibat peningkatan zonasi tersebut, Kabupaten Sleman kembali masuk zona merah atau level 4.

Di tingkat nasional, angka penularan harian Covid-19 di Sleman termasuk Rt (median) mencapai 1.11 di atas angka rata-rata nasional 0.87. Kasus aktif mencapai 8.62, dengan tingkat kematian 2.71 terpaut 0.01 dibandingkan kematian rata-rata nasional 2.70. Hanya saja, tingkat kesembuahan pasien covid di Sleman (88.68) berada di atas rata-rata nasional (88.13).

Meskipun ada penambahan zona merah untuk tingkat kapanewon, kata Joko, saat ini tidak ada lagi RT zona merah di Sleman. "Saat ini sudah tidak ada RT zona merah. Yang ada hanya 3 RT zona orange, 1 RT di Tridadi dan 2 RT di Hargobinangun," kata Joko.

Menurut Joko, penambahan zona merah terjadi lebih disebabkan karena masyarakat mulai longgar menerapkan protokol kesehatan. Dia menepis dugaan adanya warga yang sudah divaksin Covid-19, terpapar virus Corona itu. "Kasus baru tidak terkait dengan vaksinasi. Tapi kalau terkait kendor lagi protokol kesehatannya bisa jadi iya. Sebab tidak ada laporan yang positif terpapar setelah divaksin pertama," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Ada Kabel Semerawut, ORI DIY: Laporkan!

Jogjapolitan | 10 hours ago

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup

News
| Jum'at, 26 April 2024, 23:47 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement