Advertisement
Soal Pelunasan Biaya Administrasi, Ini Penjelasan SMK Penerbangan AAG Adisutjipto
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Penerbangan AAG Adisutjipto membantah adanya diskriminasi dan larangan kepada sejumlah murid kelas 12 yang hendak mengikuti ujian akhir karena belum melunasi pembayaran administrasi. Sekolah mengklaim selalu terbuka terhadap penyelesaian persoalan murid dan meminta orang tua untuk selalu berkoordinasi.
Sekolah juga mengklaim tidak pernah mendapati keluhan dari orang tua siswa yang melapor ke Kantor Perwakilan ORI DIY soal pelunasan administrasi sekolah.
Advertisement
BACA JUGA: Ratusan Siswa SMK Penerbangan Adisutjipto Jogja Terancam Tak Ikut Ujian
"Sebenarnya surat pemberitahuan soal pelunasan itu kan sifatnya baru imbauan, harapannya bisa dilunasi sebelum ujian berlangsung. Kami selalu terbuka bagi orang tua murid yang misalnya masih terkendala dalam penyelesaian tanggung jawabnya. Tetapi orang tua yang melapor kemarin itu saat surat pemberitahuan sampai, dia menyatakan sanggup untuk membayar, tapi tiba-tiba sudah melapor ke ORI DIY bilang kalau sekolah mempersulit," kata Kepala Sekolah SMK Penerbangan AAG Adisutjipto, Dedy Eko Sulistiyono, ditemui Jumat (9/4).
Dedi menerangkan, jumlah siswa yang disebut terkendala dalam penyelesaian ujian juga tidak sampai 75%. Dari 448 murid kelas 12 di sekolah itu, hanya 136 siswa yang belum menyelesaikan kewajibannya. Sisanya, 312 murid telah rampung dan siap mengikuti ujian teori maupun praktik.
"Sebenarnya yang 136 ini juga tidak ada kemauan untuk menghubungi kami. Mereka hanya diam. Kami juga tidak langsung melarang ujian kalau administrasi belum selesai, artinya masih ada toleransi," kata Dedi.
Dalam waktu dekat, sekolah bersama orang tua murid yang belum menyelesaikan proses administrasi akan mengadakan pertemuan guna menindaklanjuti persoalan itu.
Kepala Perwakilan ORI Yogyakarta, Budhi Masturi mengatakan sudah melakukan konfirmasi langsung kepada sekolah terkait dengan aduan salah satu orang tua murid beberapa waktu lalu. Dalam dialog tersebut, ORI meminta sekolah bisa memastikan siswa yang belum melunasi pembayaran administrasi agar diikutsertakan dalam ujian akhir.
"Sekolah secara eksplisit memang tidak ada mengatakan bahwa murid yang tidak bayar tidak boleh ujian. Terkait kartu ujian yang belum dibagikan itu kami minta agar segera dibagikan sebelum ujian berlangsung," ujarnya.
Sekolah juga memberi sinyal positif bahwa pada 15 April 2021 nanti, seluruh siswa tetap dapat melaksanakan ujian meski masih terdapat persoalan administrasi. Selain itu, sekolah juga akan mengundang orang tua untuk membicarakan masalah pembiayaan sehingga tidak dicampurkan antara masalah penyelenggaraan pendidikan (hak anak mengikuti ujian) dan pembiayaan pendidikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Berkat Sop Duren, Musrenbang Kelurahan Sine Sragen Kini Lebih Tepat Sasaran
- Gita Pertiwi: Perlu Segera Ada Perwali Pembatasan Plastik Sekali Pakai di Solo
- Punya Gelar Profesor, Sonny Eli Zaluchu Selesaikan Doktor di UKSW Salatiga
- 457 Jemaah Calon Haji Asal Solo Berangkat Tahun ini, Masuk Kloter 90 dan 91
Berita Pilihan
Advertisement
Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Mengalami Era Baru Koneksi Internet dengan Izzi Life dari Life Media
- Digugat Vendor Snack Pelantikan KPPS yang Sempat Viral, Ini Tanggapan KPU Sleman
- PPP Incar Posisi Calon Wakil Wali Kota Jogja
- Calon Perseorangan Pilkada DIY 2024 Harus Mengantongi Ini
- BKK DANAIS 2024: Rp29,4 Miliar Digulirkan untuk Padat Karya 160 Kalurahan di DIY
Advertisement
Advertisement