Destinasi Wisata Masih Ramai Pengunjung
Advertisement
Harianjogja.com, TANJUNGSARI – Pasca-libur lebaran destinasi wisata di Gunungkidul masih ramai dikunjungi pengunjung. Hal ini terlihat dari data kunjungan mulai 17-23 Mei yang mencapai 100.516 orang.
Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan kunjungan saat libur lebaran. Hal itu terlihat dari data dari Dinas Pariwisata Gunungkidul. Selama libur lebaran mulai 13-16 Mei, kunjungan wisata mencapai 97.245 orang.
Advertisement
BACA JUGA : Dua Objek Wisata di Jogja Ditutup karena Zona Merah
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, usai libur lebaran, destinasi wisata masih banyak dikunjungi wisatawan. Selama satu minggu mulai 17-23 Mei ada kunjungan sebanyak 100.516 orang. “Kunjungan masih didominasi di kawasan pantai,” kata Hary kepada wartawan, Senin (24/5/2021).
Menurut dia, jumlah kunjungan ini sangat membantu dinas pariwisata untuk memenuhi target libur lebaran sebanyak 108.916 pengunjung. Pasalnya, pada saat libur lebaran mulai 13-16 Mei pengunjung mencapai 97.245 orang sehingga kekurangannya dipenuhi pada saat libur akhir pekan satu minggu setelah lebaran.
“Memang target libur lebaran kami target hingga Minggu [23/5] tapi ternyata selama satu minggu kunjungannya juga ramai. Jadi total pengunjung sejak 13-23 Mei sebanyak 197.761 orang sehingga targetnya,” ujarnya.
Adapun Pendapatan Asli Daerah yang diperoleh melaui retribusi tiket masuk kawasan wisata mencapai Rp1.514.365.000. Disinggung mengenai libur setelah lebaran lebih banyak, Hary tidak menampik hal tersebut. Dia menilai, kunjungan lebih banyak karena durasi waktunya lebih panjang ketimbang saat libur lebaran yang hanya berlangsung selama empat hari. “Tentunya itu berpengaruh terhadap jumlah kunjungan yang datang,” katanya.
Ramainya kunjungan di kawasan wisata, khususnya pantai diamini oleh Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II DIY, Surisdiyanto. Menurut dia, meski libur lebaran telah usai tidak menghalani antusias masyarakat untuk berkunjung.
Meski demikian, Suris meminta kepada pengunjung pada saat bermain di kawasan pantai selatan untuk berhati-hati. Hal ini dikarenakan sejak pertengahan Mei ini muncul ubur-ubur yang dapat menyerang pengunjung. “Total hingga Minggu [23/5] sudah ada puluhan wisatawan yang tersengat ubur-ubur,” katanya.
Menurut dia, pengunjung harus waspada karena bentuknya seperti seperti balon dengan warna kebiru-biruan. Binatang laut yang tergolong ke dalam kelas Scyphozoa. Tubuhnya yang berbentuk payung berumbai, bisa menyebabkan gatal di kulit jika tersentuh. Namun jika tidak kuat bisa menyebabkan sesak nafas.
BACA JUGA : Survei: DIY Paling Diminati Wisatawan, Hanya Kalah dari Bali
“Dengan bentuk ini bisa menarik pengunjung, khususnya anak-anak untuk memegangnya. Tapi, kalau melihat jangan dipegang karena bisa menyengat dann menimbulkan efek gatal-gatal hingga kepanasan,” katanya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Perluasan RSUD Panembahan Senopati Bantul Tinggal Menunggu Izin Gubernur
- Gunungkidul City Run & Walk 2024: Olahraga, Pariwisata, dan Kebanggaan Daerah
- Resmi Diluncurkan, 2 Bus Listrik Baru Trans Jogja Bertahan hingga 300 Km Sekali Isi Daya
- Kemiskinan Sleman Turun Tipis, BPS Sebut Daya Beli dan Inflasi Jadi Biang
- Relawan Posko Rakyat 45 Kerahkan Dukungan ke Pasangan Afnan-Singgih
Advertisement
Advertisement