Advertisement
Gunung Merapi 10 Kali Keluarkan Lava Pijar ke Barat Daya

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Aktivitas Gunung Merapi dalam periode pengamatan Senin (31/5/2021) pukul 00.00 WIB - 24.00 WIB teramati sejumlah guguran lava dari puncak Merapi. Seluruh guguran lava itu masih menuju ke arah barat daya.
"Teramati 10 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.000 meter ke arah barat daya," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/6/2021).
Advertisement
Dalam periode pengamatan sehari atau 24 jam tersebut visual Gunung Merapi juga terlihat jelas. Asap kawah tidak teramati ada di puncak kawah.
Meski belum terlihat kembali luncuran awan panas guguran dalam periode tersebut, tetapi sejumlah kegempaan juga masih terus terjadi dari Gunung Merapi.
Baca juga: Jubir Menhan Sesalkan Pembocor Dokumen Perpres Alpalhankam
"Untuk kegempaan ada kegempaan guguran sebanyak 101 kali, hembusan 8 kali dan hybrid atau fase banyak sejumlah 15 kali serta vulkanik dangkal dan tektonik jauh masing-masing 1 kali," tuturnya.
Sementara itu dalam periode pengamatan terbaru atau tepatnya pada Selasa (1/6/2021) pukul 00.00 WIB - 06.00 WIB tidak teramati adanya luncuran awan panas guguran yang muncul. Sejumlah guguran lava yang biasa muncul juga tidak tampak keluar dari puncak Merapi.
"Hanya visual gunung terlihat jelas. Asap kawah juga tidak di atas puncak kawah," ungkapnya.
Meski tidak ada kemunculan dari awan panas guguran atau lava dalam periode pengamatan 6 jam tersebut. Sejumlah kegempaan masih tetap terus terjadi.
Baca juga: Wisatawan Gagal Kunjungi Petilasan Mbah Maridjan karena Diwajibkan Naik Jip
Mulai dari kegempaan guguran sejumlah 21 kali, lalu ada embusan 4 kali, serta hybrid atau fase banyak sejumlah 3 kali.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

12 Orang Terjaring OTT Politik Uang di PSU Kabupaten Serang, Bawaslu: Kami Dalami
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Terbaru KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, Berangkat dari Stasiun Jebres Solo hingga Tugu Jogja
- Jadwal KA Prameks Hari Ini, Sabtu 19 April 2025, dari Stasiun Tugu Jogja hingga Kutoarjo Purworejo
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Bantul, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal KA Bandara Jogja Terbaru, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA, Sabtu 19 April 2025
- Jadwal dan Lokasi Layanan Perpanjangan SIM di Kulonprogo, Sabtu 19 April 2025
Advertisement