Advertisement

Hadiri Rasulan, 16 Pedagang di Pantai di Gunungkidul Terpapar Virus Corona

David Kurniawan
Senin, 21 Juni 2021 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Hadiri Rasulan, 16 Pedagang di Pantai di Gunungkidul Terpapar Virus Corona Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Sedikitnya 16 pedagang di kawasan pantai di Kapanewon Tanjungsari dinyatakan positif corona. Diduga penularan terjadi akibat kegiatan rasulan yang diselenggarakan warga di Dusun Wonosobo 1 dan 2 di Kalurahan Banjarejo, Tanjungsari beberapa waktu lalu.

Panewu Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, kabar terkait dengan adanya pelaku usaha di kawasan pantai ini diketahui tiga hari yang lalu. Menurut dia, upaya pencegahan langsung dilakukan dengan upaya sterilasasi lokasi tempat berjualan. Sedangkan pelaku usaha yang dinyatakan positif diminta menjalani isolasi mandiri karena masuk dalam penularan dengan gejala ringan.

Advertisement

“Total ada 16 pedagang dan sekarang masih menjalani isolasi. Pihak kalurahan juga sudah memberikan bantuan logistik yang bersumber dari dana desa untuk pelaksanaan PPKM mikro,” kata Rakhamdian menjawab pertanyaan Harianjogja.com, Senin (21/6/2021).

Untuk sumber penularan ini, ia tidak mengetahui secara pasti karena kasus muncul dari hasil tracing pasien positif corona. “Beberapa waktu lalu memang ada acara rasulan yang melibatkan warga Dusun Wonosono 1 dan 2. Kebeteluan para warga ada yang beraktivitas jualan di kawasan pantai,” ungkapnya.

BACA JUGA: Corona Masih Meroket, DIY Tambah 662 Kasus Positif Covid-19 Dalam 24 Jam

Disinggung mengenai kebijakan penutupan wisata pantai karena adanya pedagang yang dinyatakan positif corona, Rakhmadian menyerahkan sepenuhnya kepada bupati selaku pemimpin di kabupaten. “Kami akan ikuti kebijakan yang dibuat,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty saat dikonfirmasi kemarin membenarkan adanya pelaku usaha di kawasan pantai yang terpapar virus corona. Meski demikian, ia memastikan penularan terjadi karena aktivitas kegiatan di masyarakat dan bukan karena usahanya di pantai. “Masih ingatkan ada klaster rasulan. Pedagang ini terpapar karena hasil tracing dari kegiatan tersebut,” kata Dewi.

Menurut dia, upaya tracing terus dilakukan guna mengurangi risiko penularan yang lebih banyak lagi. “Untuk penularan pedagang di pantai belum menjadi klaster,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP

Jadwal DAMRI Semarang Jogja PP

Jogjapolitan | 2 hours ago

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bahas Isu Jual-Beli Pulau Bersama Komisi II DPR RI, Menteri ATR/Kepala BPN Tegaskan Tanah di Indonesia Tidak Bisa Dimiliki Asing

News
| Rabu, 02 Juli 2025, 09:27 WIB

Advertisement

alt

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah

Wisata
| Senin, 30 Juni 2025, 06:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement